The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Musala Al-Ikhlas di Desa Wringinagung Ambruk

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Warga-sekitar-musala-langsung-gotong-royong-membersihkan-reruntuhan-bangunan-musala-yang-ambruk-Dusun-Jatisari,-Desa-Wringinagung,-District-Gambiran,-Banyuwangi,-yesterday

IMAGE – Warga Dusun Jatisari, Wringinagung village, Gambiran District, sempat dibuat heboh kemarin pagi (20/7). Musala Al-Ikhlas di kampung itu tiba-tiba ambruk. Lucky, jamaah salat subuh baru saja meninggalkan musala saat bangunan tempat ibadah itu ambruk.

Tidak ada korban dalam kejadian itu. Jamaah yang baru saja ikut salat kebetulan sudah pulang. “Saya baru saja masuk rumah sepulang dari salat di musala. Saya kaget mendengar suara gemuruh yang cukup keras dari musala,said Sutrisno, 36, salah seorang warga sekitar musala.

Sutrisno menyebut, musala itu ambruk sekitar pukul 05.00. Previously, sejumlah warga yang tinggal di sekitar musala melaksana kan salat subuh secara berjamaah. “Saat salat subuh, saya sempat mendengar suara kretek-kretek seperti kayu yang akan patah," he explained.

It is just, dirinya tidak menyangka kalau suara seperti kayu yang akan patah itu berasal dari bangunan kap yang ada di musala. “Kap musala ambruk, untungnya jamaah sudah pulang semua," he said. Bangunan musala yang ambruk itu di bagian atas atau kap.

Blandar dari cor yang membentang di musala itu patah di bagian tengah. So that, semua bangunan di atasnya ambruk. “Blandarnya pedot, bangunan ambruk," he explained. Kepala Dusun Jatisari, Wringinagung village, Jauhari, mengungkapkan Musala Al-Ikhlas yang ambruk itu dilakukan perbaikan pada 15 last year.

Para pengurus musala, sebenarnya sedang beren cana untuk memperbaiki lagi. “Rencananya musala itu enam bulan lagi akan kita rehab,He said. Waktu enam bulan untuk memperbaiki musala itu, berkaitan dengan anggaran yang masih di kumpulkan warga secara swadaya.

“Untuk rehab itu membutuhkan dana Rp 60 million, sekarang masih terkumpul Rp 40 million," he said. Dengan ambruknya musala itu, panitia perbaikan musala yang sudah dibentuk harus mempercepat kegiatannya. Biaya yang akan dikeluarkan untuk rehab itu, dipas tikan juga membengkak karena kerusakannya cukup besar.

“Rencana perbaikan dipercepat dan biaya pasti membengkak, banyak kayu patah dan tidak bisa dipakai lagi," he said. Kepala Desa Wringinagung, Sunaryanto, saat meninjau musala mengatakan Pemerintah Desa Wringinagung akan proaktif dalam perbaikan musala itu. However, pihaknya belum bisa memutuskan bantuan yang akan diberikan.

“Kami akan rapat dulu, pemerintah desa akan membantu,"promise". Sunaryanto berharap warga bisa memahami kondisi ini karena kejadian itu merupakan musibah dan tidak pernah diharapkan sama sekali. “Ini musibah, tidak direncanakan," he concluded. (radar)