The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Nelayan Berhenti Melaut

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

nelayannnnBANYUWANGI – Increase in the price of fuel oil (BBM) menjadi kabar buruk bagi kalangan nelayan. Kenaikan harga BBM itu dianggap mengganggu aktivitas ekonomi nelayan di laut. Meski kenaikan BBM bulan Maret jauh lebih rendah daripada kenaikan pada November 2014, tapi efek yang ditimbulkan sama-sama besar.

“Wah, kenaikan harga BBM itu merupakan kabar buruk bagi para nelayan. Kami harus menambah biaya pengeluaran, sedangkan pendapatan belum tentu juga ikut naikujar Heri, 48, nelayan asal kampung melayu yang ditemui di Pantai Boom kemarin (1/4).

Heri menyebutkan, sekali melaut, para nelayan menghabiskan sekitar 30 liter solar senilai Rp 210 ribu untuk jarak tempuh hingga sekitar Pulau Menjangan. Sebelum BBM naik, Nelayan hanya membutuhkan anggaran solar sekitar Rp 190 ribu untuk sekali melaut.

Nelayan lain jufri, 44, say, nelayan selalu dilanda dilema jika harga BBM naik. “Kalau melaut kita harus mengeluarkan modal banyak, kalau tidak melaut tidak punya penghasilan," he complained. Untuk mengatasi hal tersebut, nelayan memiliki alternatif lain, yakni melaut dengan jarak yang relatif dekat.

Dear, mereka juga harus menerima hasil tangkap yang sedikit. “Kalau cari ikan di dekat-dekat sini hasilnya sudah pasti sedikit. Tidak cukup untuk mengembalikan modal,” he said again. nelayan yang tidak melaut karena pertimbangan modal.

even though, sekarang adalah saat yang tepat untuk melaut usai musim hujan beberapa bulan lalu. “Ya jika sudah begini kami harus mencari pinjaman untuk modal berangkat. Jika tidak kami mengerjakan pekerjaan lainya yang bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Jufri. (radar)