The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Ngabuburit Dihibur Band

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

LIRA Sumbang Musik dan Mi Instan

BANYUWANGI-Fifty-Fifty Band menghibur warga binaan pemasyarakatan (WBP) Correctional Institution (Pages) kelas IIB Banyuwangi, yesterday afternoon (29/7). Hiburan musik itu mengisi acara ngabuburit ala Lapas Banyuwangi. no doubt, para WBP asyik berjoget sambil menunggu waktu adzan maghrib pertanda waktunya berbuka puasa.

Penampilan Fifty-Fifty Band itu merupakan sumbangan hiburan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Banyuwangi Regency. Selain menyumbang hiburan dalam acara ngabuburit itu, LSM yang dipimpin Bupati LIRA Agus Tarmidi itu juga memberikan bantuan 20 dus mi instan kepada Lapas. “Aksi ini merupakan wujud kepedulian sosial LIRA kepada masyarakat Banyuwangi, salah satunya warga Lapas.

Safari Ramadan LIRA ini juga akan kami lakukan di Muncar,” kata Iphong Poniyahadi, Head of Social Service, Seni, dan Budaya LIRA Banyuwangi, yesterday afternoon. Selain dihibur personil Fifty-Fifty Band, para WBP Lapas juga digoyang oleh penampilan Kapook Band. Kelompok musik bentukan Lapas itu menggebrak dengan lagu-lagu karya sendiri. Understood, dua album telah ditelurkan band tersebut.

At the moment, Kapook Band tengah menyiapkan album ketiga yang berisi sepuluh lagu Banyuwangian. Kepala Lapas Banyuwangi Krismono, BCIP, SH mengatakan, ngabuburit ala Lapas itu sengaja diadakan untuk menghibur para WBP yang berpuasa. Goal, he said, supaya tidak jenuh saat menunggu berbuka puasa. Because, sejak pagi mereka telah mengikuti serangkaian kegiatan ibadah Ramadan, seperti siraman rohani maupun pengajian.

“Pihak Lapas memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada WBP yang berpuasa untuk beribadah selama bulan puasa,” tera ngnya kepada koran ini di sela-sela acara, yesterday afternoon. In the night, lanjut Krismono, diadakan salat tarawih berjamaah. Kemudian dilanjutkan tadarus Alquran. “Selama salat tarawih, jumlah jamaahnya stabil, bahkan cenderung bertambah dari malam ke malam,” ungkap pria asal Jogjakarta tersebut.(radar)