The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Pedagang Sepeda Ontel Bekas Lesu

As’ad mencari rangka sepeda bekas sesuai pesanan pelanggan di gudang miliknya, yesterday (23/10).
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
As’ad mencari rangka sepeda bekas sesuai pesanan pelanggan di gudang miliknya, yesterday (23/10).

SEMPU–Tukang servis sepeda pancal bekas, kini mengalami masa yang sulit. Warga yang datang untuk memperbaiki sepedahnya yang rusak, menurun drastis. Sepeda pancal bekas yang dijual, juga sepi peminat.

Itu seperti yang dirasakan oleh As’ad, 52, warga Dusun Nganjukkan, Karangsari Village, Sempu Kecamatan District. Selain tukang servis, dia juga memperbaiki sepeda bekas yang tidak layak dan dijual lagi. Untuk memperbaiki itu, butuh waktu dan ketelitian agar sepeda bisa enak dinaiki. Dalam satu hari, bisa memperbaiki tiga unit sepeda. “Harganya jauh lebih murah dibanding di toko,” ujar As’ad ditemui dibengkelnya kemairn (23/10).

Sepeda pancal bekas yang diperbaiki itu, light him, didapatkan dari warga yang sengaja menjual ke bengkelnya. Sebagian juga ada yang tukar tambah dengan sepeda yang sudah diperbaiki dengan ukuran berbeda. Jumlah sepeda bekas miliknya, kini mencapai ribuan dengan berbagai ukuran dan bentuk. Sepeda pancal yang disediakan di bengkel miliknya itu mulai anak-anak hingga dewasa, and parents. “Rata-rata pembelinya kalangan menengah ke bawah, kalau menengah ke atas pasti beli baru di toko,he explained

Untuk harga sepeda pancal, he continued, dijual mulai Rp 75 thousand to Rp 3 million, depending on type, size, dan merek dari sepeda. Hampir setiap hari selalu ada warga yang datang untuk membeli sepeda pancal ke bengkelnya. “Dulu paling sepi sehari bisa terjual tiga unit, tetapi sekarang peminat sepeda gayuh berkurang," he said.

Semua sepeda bekas di bengkelnya, light him, dipercantik agar mudah dijual dengan harga yang tinggi. “Untuk menarik pembeli saya garansi service setahun, tapi tetap saja yang membeli sepi," he said.

Tukang servis sepeda lainnya, Mahsud, mengaku di bulan ini peminat sepeda pancal berkurang. Allegedly, itu karena banyak anak-anak yang sudah biasa naik motor. “Sudah mulai berkurang, banyak yang memakai sepeda motor,’’ kata lelaki yang berusia 50 that year.

Mahsud menambahkan para pelajar sekarang kebanyakan sudah membawa kendaraan bermotor. Padahal itu sangat berbahaya untuk keselamatannya. Tetapi karena diizinkan oleh orang tuanya, maka anak merasa nyaman dan tenang. “Orang tuanya yang salah, memperbolehkan anak membawa kendaraan bermotor,he concluded. (radar)