The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Pelajar Desa di Banyuwangi Gunakan Aplikasi Ruangguru Untuk Belajar

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI Melalui aplikasi Ruangguru, para pelajar di desa-desa yang ada di Kabupaten Banyuwangi kini bisa mengakses berbagai materi pembelajaran terbaru secara gratis.

Akses itu dimungkinkan karena ada kolaborasi Pemkab Banyuwangi dan perusahaan penyedia konten digital pendidikan Ruangguru sejak Februari 2018 then.

Diaz Retno, siswa kelas V SDN 2 Sukonatar, for example, belajar melalui Ruangguru dengan menggunakan handphone milik ibunya. Desa Sukonatar terletak sekitar 30 kilometer dari pusat kota.

Awalnya ibu keberatan karena mengira saya nge-game. Tapi setelah tahu ini untuk belajar, ibu ikut mendampingi. Setiap hari saya pinjam HP ibu untuk menambah materi yang didapat dari sekolah, juga untuk mengerjakan tugas sekolah,” ujar Diaz.

Diaz juga belajar menggunakan alat ”on the go” berupa flashdisk Ruangguru. Diaz senang karena materinya lengkap dan disajikan dengan video animasi yang mudah dipahami.

Rasanya kayak nonton youtube, jadi belajar tambah asyik,” kata Diaz.

Melihat kemudahan itu, orang tua Diaz, Munawaroh, tidak repot lagi mencari tempat dan membayar les tambahan untuk anaknya. “Program ini sangat membantu warga seperti saya. Sekarang tidak perlu keluar biaya les tambahan yang adanya di pusat kota,” ujar Munawaroh.

Manfaat belajar di Ruangguru juga dirasakan Dini Aulia Apriliani, siswi kelas 8 SMPN 1 Srono. “Untuk mengulang pelajaran dari sekolah bisa lebih jelas. Kakak tutornya di LINE juga enak kalau nerangin. Saya jadi lebih mudah memahami,” kata Dini.

Untuk belajar di aplikasi Ruangguru, Dini melakukannya dengan cara daring lewat social messenger LINE ataupun offline menggunakan flashdisk.

Kolaborasi Pemkab Banyuwangi dengan Ruangguru dimulai sejak Februari 2018 lewat penandatanganan kerja sama yang dilakukan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan CEO Ruangguru Belva Syah Devara di Balai Desa Sukonatar, Srono . District.

Initial stage, program ini dilaksanakan di 24 village in 24 kecamatan dari 25 sub-district in Banyuwangi. Satu kecamatan yang tidak termasuk adalah kecamatan kota dengan pertimbangan telah lebih maju dibanding lainnya.

Kami ingin terus memperluas akses kolaborasi ini secara bertahap ke desa-desa lainnya. Ini wujud pemerataan pendidikan, karena selama ini kan yang mudah mendapatkan akses materi tambahan pelajaran mungkin terbatas hanya para pelajar di pusat kota,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono.

She said, kolaborasi ini juga menopang program ‘Smart Kampungyang mendorong pemanfaatan teknologi informasi ke desa-desa, baik untuk pelayanan publik, economy, maupun pendidikan warga.