The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Pencarian Sri Wahyuni Yang Hilang di Sungai Kalisetail Dihentikan

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

SEMPU – Upaya pencarian pada Sri Wahyuni, 35, residents of Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sempu yang tiba-tiba menghilang saat mencuci pakaian dan mandi di sungai Kalisetail, akhirnya dihen tikan kemarin sore (20/12). Upaya pencarian dihentikan oleh Basarnas setelah sampai hari ketiga kemarin (20/12), ternyata gagal menemakan korban.

Seharian kemarin, Basarnas, BPBD, Tagana, dan sejumlah relawan telah menyisir sungai Kalisetail mulai titik jatuh hingga belakang gedung GNI Desa Genteng Kulon, Tile District. “Seharian penuh kita sisir, tapi tidak membuahkan hasil,” kata Komandan Tim Rescue Basarnas Pos Banyuwangi, Asnawi.

Dengan waktu pencarian selama tiga hari dan belum ketemu itu, tim Basarnas memutuskan untuk menghentikan proses pencarian, tapi tetap melakukan pemantauan. “Kalau ada yang menemukan korban, mohon segera menghubungi relawan atau petugas terdekat untuk segera dievakuasi,” cetus Asnawi saat berpamitan kepada Kepala Desa Sempu dan Tegalarum di kantor Desa Tegalarum kemarin sore (20/12).

Setelah berpamitan, tim Basarnas, BPBD, Banyuwangi SAR Independen (BSI), Taruna Siaga Bencana (Tagana), relawan Serdadu Alam (Selam) kembali ke pos masing-masing. “Kami mengucapkan terima kasih dan selamat bertugas kembali,” terang Kepala Desa Tegal arum, Ahmad Turmudzi kepada para tim basarnas dan relawan.

Meanwhile, sebelum pencarian Sri Wahyuni dihentikan, tim Basarnas, BPBD, dan Tagana sempat mendengar kabar ada warga yang melihat mayat terapung di aliran sungai Dusun Tempurejo, Sidorejo Village, Purwoharjo District. sadly, setelah dilakukan pencarian, ternyata juga tidak ada.

“Memang sempat ada kabar ada mayat terapung di sungai Tempurejo, setelah kita sisir ternyata tidak ada,” jelas petugas BPBD Banyuwangi, Ade Setyawan. Selama tiga hari melakukan pencarian, tim melakukan berbagai cara termasuk membuat tanggul dari karung berisi pasir yang digu-nakan untuk menangkal aliran air agar tidak mengalir pada sisi sebelah barat dam, dan air di arahkan pada sisi sebelah timur. Because, tim fokus melakukan pencarian pada sisi sebelah barat dam.

“Tingkat kedalaman dam sebelah barat lumayan tinggi, dan harus menyelam,” ujar petugas BPBD Banyuwangi, Ade Setyawan. Selain memiliki kedalaman sekitar tiga sampai empat meter, pada sisi sebelah barat aliran dam Sempu, juga ada rongga cukup lebar.

“Saat saya menyelam sempat tercium bau kurang sedap," he said. Selain melakukan pencarian di sekitar dam Sempu, tim gabungan dari Basarnas, BPBD, SAR Independen, Tagana, dan Selam juga melakukan upaya pencarian di sekitar aliran sungai dam Setail, Maron Hamlet, Kulon Tile Village.

Keluarga korban bersama kolega dan warga, juga banyak yang berdatangan di tepi dam Sempu untuk menyaksikan proses pencarian korban yang diduga hanyut di aliran sungai Kalisetail di Dusun Ndarungan, Tegalarum village, Sempu Kecamatan District.

Seperti diberitakan Jawa Pos Radar Genteng, Ndarungan Hamlet residents, Tegalarum village, Sempu Kecamatan District, sempat geger, Saturday afternoon (17/12). Salah satu warganya, Sri Wahyuni, 35, Residents of Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sempu tiba-tiba menghilang saat mencuci pakaian dan mandi di sungai Kalisetail yang ada di Dusun Ndarungan, Tegalarum village, Sempu District.

Kabar ada orang yang hilang itu diketahui setelah keluarganya datang ke sungai Kalisetail. Orang itu, mencari korban yang lama tidak pulang. “Sekitar pukul 15.30, ada orang yang mencari saudaranya di sungai Kalisetail,” cetus Sunoto, 50, Ndarungan Hamlet residents, Tegalarum village, Sempu Kecamatan District.

Orang itu, light him, menyampaikan kalau saudaranya yang mencuci pakaian tidak pulang. Saat mendatangi tempat yang biasa dibuat korban untuk mencuci pakaian, ternyata juga tidak ada. “Di tunggu lama tidak pulang, oleh keluarganya dicari,he explained.(radar)