The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Penderita Stroke Tinggal Sendiri di Musala

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Bambang Prakoso yang stroke dicuci kakinya oleh Imam Ismail di musala barat Stasiun Temuguruh, Dusun Kelontang, Gendoh Village, Sempu Kecamatan District, yesterday (26-7).

SEMPU – Nasib Bambang Prakoso, 50, asal Jakarta yang menderita stroke ini nasibnya sangat memprihatinkan. Pria yang pernah menikah dengan seorang perempuan asal Krikilan, Glenmore Kecamatan District, already 15 tahun tinggal di emperan musala yang ada di barat Stasiun Temuguruh, Dusun Kelenteng, Gendoh Village, Sempu Kecamatan District.

Selama ini Bambang tidak punya tempat tinggal yang tetap. Setelah kerja sebagai kernet truk, pulang ke musala tua itu. “Baru dua pekan ini saya lumpuh,” terang Bambang saat ditemui di emperan musala kemarin (26/7).

Stroke hingga kakinya tidak bisa dibuat jalan itu, light him, bermula saat makan ikan pindang dan sayur santan. Usai makan, tiba-tiba separo dari tubuhnya tidak bisa digerakan. “Saya sempat jatuh dan tidak bisa jalan,” he said.

Bambang mengisahkan kalau sebelumnya punya istri yang tinggal di daerah Krikilan, Glenmore Kecamatan District. Dalam perkawinan itu punya satu anak. ” Saya cerai 16 last year, saat itu anak saya umur 40 day,” he said.

Setelah cerai itu, Bambang oleh istrinya diusir. Since that, dia tidak punya tempat tinggal yang tetap dan bekerja sebagai kernet truk. Karena tidak memiliki tempat tinggal, Bambang mencari tempat untuk beristirahat.

Dia pun memilih musala tua yang ada di utara palang kereta api Desa Gendoh tersebut. “Saya tinggal di sini (musala) karena rumah sopir tidak jauh,” he said. Stoke dan lumpuh itu, it's clear, bermula saat akan berangkat kerja makan nasi dengan lauk ikan pindang dan sayur santan.

Mulai itu tubuh saya yang kiri tidak bisa digerakkan,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Bambang yang mengaku tidak punya KTP kanena hilang, berharap bisa sembuh dan pulang ke Jakarta. Because, di ibu kota itu masih memiliki saudara.

Saya masih punya saudara di Jakarta, kalau sembuh akan pulang,” he said. Selama stroke dan lumpuh, Bambang banyak dibantu oleh Imam lsmail, 35, seorang pengamen asal Dusun Mangli, Karangsari Village, Sempu Kecamatan District.

Saya lihat Pak Bambang jatuh saat akan buang air, di sekitarny kotor, lalu saya tolong,” cetus lmam lsmail. Ismail menyebut Bambang itu sebenarnya mempunyai keluarga dan anak. Tapi karena tidak ada yang memperhatikan, maka dirinya yang merawat.

Untuk makan, sementara ini saya bawa dari rumah, kadang juga dibantu warga sini,” he said. (radar)