The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Commemorate the Youth Pledge, Ratusan Anak Lepas 365 Tukik di Pantai Boom

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Banyak cara yang dilakukan untuk memperingati hari Sumpah Pemuda. In Banyuwangi, ratusan anak-anak mulai usia Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Dasar (SD) melepas anak penyu (tukik) di Pantai Boom, Sunday (28/10/2018) sore.

As much 365 tukik dilepasliarkan di Pantai Marina Boom. Interesting, setiap anak yang ambil bagian dalam kegiatan ini mengenakan pakaian adat yang mewakili 34 propinsi di Indonesia.

Masing-masing anak diberi sebuah mangkuk plastik berisi tukik kemudian ditata berjejer di pinggir pantai. Mereka lantas menunggu aba-aba dari panitia untuk melepasliarkan tukik secara bersama-sama.

Ih lucu ya tukiknya. Ayo ayo cepat sampai ke laut. Biar bisa hidup sampai kembali ke pantai lagi,” ujar salah satu peserta, Michelle.

Sebelum melepas tukik, anak-anak ini juga diajak mengikuti upacara bendera. Peserta pun terlihat khidmat dan bersemangat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Tukik-tukik ini adalah hasil penangkaran Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF), lembaga yang getol dengan penyelamatan penyu di Banyuwangi.

Kembali kita mengajak generasi muda untuk mengingat kembali Sumpah Pemuda. Kali ini kita mengajak anak usia dini, agar terpatri di benak mereka bahwa penyu itu adalah hewan yang dilindungi,” ujar Vina Haditanojo, Ketua Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF).

Vina menambahkan, di Banyuwangi ada 4 jenis penyu yang bertelur dan menetas. Di antaranya penyu hijau (Chelonia mydas), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricate), dan penyu lekang (Lepidochelys olivace).

Keempat jenis penyu itu hidup di sepanjang pantai Banyuwangi dan di Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) serta Taman Nasional Meru Betiri (TNMB).

Di Pantai Boom sudah sering kita temukan penyu bertelur. Artinya masih banyak penyu-penyu itu mendarat di Banyuwangi. Saatnya kita selamatkan. Karena predator utama penyu ini ternyata manusia,” he concluded.