The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

PKB Balik Kucing Dukung Anas

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Abah Joni Urung Daftar Cabup, PKB Rekom Dahsyat

BANYUWANGI – Kabar mengejutkan datang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Menjelang batas akhir tahap pendaftaran calon bupati (remove) and vice-regent candidates (cawabup) yang akan bertarung pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB mencabut rekomendasi kepada pasangan HM. Joni Subagio (Abah Joni) dan Ahmad Munib Syafaat (Gus Munib).

Pencabutan rekomendasi itu disampaikan DPP PKB sekitar pukul 20.00 Monday (27/7). Setelah mencabut rekomendasi untuk pasangan Joni dan Gus Munib, DPP PKB langsung mengeluarkan rekomendasi baru untuk pasangan cabup Abdullah Azwar Anas dan cawabup Yusuf Widyatmoko.

Rekomendasi baru untuk pasangan Dahsyat itu diserahkan Sekretaris DPW PKB Jatim Thoriqul Haq kepada Ketua Tim Sukses Pasangan Dahsyat jilid II dr Mufti Anas kemarin malam di Surabaya. inevitably, pencabutan rekomendasi kepada pasangan yang mengusung jargon Tuntutan dan Aspirasi Masyarakat (Complete) itu mengakibatkan rencana pendaftaran pasangan Abah Joni-Gus Munib yang sedianya dilakukan sore kemarin (28/7) dibatalkan.

even though, pasangan Abah Joni dan Gus Munib serta jajaran Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Banyuwangi telah mematangkan persiapan pendaftaran ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Joni dan Gus Munib telah mengurus Surat Catatan Keterangan Kepolisian (SKCK) di Mapolda Jatim.

Surat keterangan tidak pailit dari Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) juga sudah di tangan. Not only that, DPC PKB telah mengundang sedikitnya 200 kader untuk mengiringi Joni-Gusunib mendaftar ke kantor KPU. Around 20 unit mobil pun telah di-branding dengan gambar pasangan Tuntas tersebut.

“Mohon maaf, kami juga telah menyiapkan konsumsi undangan. But, karena ada pencabutan rekomendasi dari DPP, segala persiapan itu kami batalkan. Branding mobil dan baliho yang terpasang di depan kantor DPC PKB juga dicabut,” ujar Sekretaris DPC PKB Banyuwangi, Khusnan Abadi, yesterday.

Khusnan menjelaskan, pencabutan rekomendasi itu dilakukan atas pertimbangan DPP PKB dan Rais Syuriah Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NOT) Banyuwangi. Lantaran ada kader NU yang akan berkompetisi di dua kubu berbeda, maka salah satu pihak diminta mundur.

Yes, selain pasangan Joni dan Gus Munib, ada satu kader NU lain yang telah mendaftarkan diri sebagai cabup Banyuwangi. Dia adalah cabup incumbent Abdullah Azwar Anas yang berpasangan dengan wakil bupati incumbent Yusuf Widyatmoko.

Menurut Khusnan, Anas dan Abah Joni dipanggil ke kediaman Rais Syuriah PC NU Banyuwangi, KH. Hisham Intercession, in Blokagung, Tegalsari District, yesterday morning. However, dia mengaku tidak tahu detail pembicaraan karena pertemuan dilakukan secara tertutup.

“Setahu kami, Pak Joni diminta mundur demi menjaga keutuhan NU. Hal ini direstui DPP PKB dengan mencabut rekomendasi yang telah dikeluarkan," he explained. Khusnan mengaku, pihaknya siap melaksanakan instruksi DPP yang mencabut rekomendasi kepada pasangan Tuntas tersebut.

Dia juga mengimbau seluruh jajaran DPC dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Bumi Blambangan melaksanakan instruksi tersebut. Masih menurut Khusnan, setelah mencabut rekomendasi kepada pasangan Tuntas, DPP mengeluarkan rekomendasi cabup-cawabup kepada pasangan Anas-Yusuf.

Rekomendasi itu lantas dikirimkan ke kantor KPU Banyuwangi kemarin. Meanwhile, pernyataan senada dilontarkan Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB, Thoriqul Haq. Dia mengakui DPP PKB merekomendasikan pasangan Anas-Yusuf (Dahsyat Jilid II) sebagai cabup-cawabup pada Pilbup Banyuwangi 2015.

Menurut Thoriq, dukungan kepada Anas-Yusuf diberikan dengan pertimbangan kinerja pasangan bupati dan wabup Banyuwangi periode 2010-2015 the. Because, Anas-Yusuf dinilai berhasil bagi sebagian besar masyarakat. Besides that, Anas dan Yusuf juga dinilai mampu memenuhi kontrak jamiyah dengan Nahdlatul Ulama (NOT) yang diteken menjelang pilkada 2010 then.

“PKB adalah partai yang dilahirkan NU. Kami melihat pasangan Anas dan Yusuf cukup berhasil menjalankan kontrak jamiyah dengan NU. Realitas juga menunjukkan dukungan masyarakat yang cukup besar, apalagi Anas adalah kader PKB," he said.

Thoriq mengatakan, berdasar rekam aspirasi NU Banyuwangi, Anas juga mendapat dukungan mayoritas. Berdasar hasil rekam aspirasi NU Banyuwangi, Anas didukung 1.014 suara atau sekitar 93 persen dari total 1.088 suara yang berasal dari para pengasuh pondok pesantren, pengurus MWC tingkat kecamatan, pengurus ranting, dan badan otonom NU.

Anas mendapat dukungan mayoritas dibanding sejumlah tokoh lain. Hasil rekam aspirasi itu telah diumumkan menjelang akhir tahun lalu. “PKB ingin menjaga agar keluarga besar NU tetap utuh dalam menghadapi kompetisi politik.

Kami berkomunikasi dengan NU Banyuwangi agar semua kekompakan terjaga," he concluded. Sehari sebelumnya, pasangan incumbent Dahsyat sudah mendaftar ke KPU. Pasangan calon incumbent itu diusung tujuh partai politik (political party).

Tujuh parpol pengusung itu adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Democratic National Party (NasDem), Greater Indonesia Movement Party (Gerindra), Prosperous Justice Party (PKS), Democratic party (PD), United Development Party (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Jumlah kursi yang diraih tujuh parpol tersebut mencapai 29 kursi atau 58 persen dari total 50 kursi DPRD Banyuwangi. Details, PDIP memiliki 10 kursi dewan, NasDem dua kursi, Gerindra lima kursi, PKS dua kursi, PD memperoleh lima kursi, PPP mendapat empat kursi, dan PAN memiliki satu kursi.

Pendaftaran pasangan Anas-Yusuf diantar pimpinan dan pengurus parpol, interfaith leaders, public figure, serta pimpinan dan pengurus sejumlah organisasi masyarakat (mass organizations) yang berangkat dari Taman Sri Tanjung, Banyuwangi.

Sejumlah tokoh agama Islam, Kristen, Catholic, Hindu, Kong Hu Cu, hadir di lokasi tersebut. Dari unsur ormas, tampak hadir Ketua Dewan Tanfidz Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NOT) Banyuwangi, KH. Masykur Ali, dan Wakil Ketua Rais Syuriah PCNU, KH. Zainullah Marwan. (radar)

Keywords used :