The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Populasi Sapi Potong Tembus 110 Ribu Ekor

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

pupulasiBANYUWANGI – Populasi sapi potong pada tahun 2014 meroket dibandingkan tahun 2012 and 2013. Data tahun 2012, populasi sapi potong Banyuwangi tercatat 98 ribu ekor, dan tahun 2014 telah menembus angka 110 ribu ekor. Year 2015 populasi sapi potong diprediksi meningkat dibanding tahun lalu. Walau populasi terus meningkat, tapi populasi hewan ternak tertingi masih ditempati ungas. Kepala Dinas Peternakan Heru Santoso mengatakan, ternak sapi potong menjadi primadona di kalangan peternak karena memiliki potensi pasar yang baik.

Besides that, bagi masyarakat yang tinggal di beberapa wilayah, terutama wiilayah utara, menganggap kepemilikan sapi menentukan status sosial. “Wongsorejo bisa dibilang sebagai sentra sapi diwilayah Banyuwangi Utara. Tradisi masyarakat setempat yang mengangap kepemilikan sapi sebagai status sosial,” terang Heru. Heru mengatakan, potensi hijauan sebagai pakan ternak hewan yang dimiliki Banyuwangi sangat besar.

Dengan lahan hijauan yang luas bisa menekan beban operasional kelompok ternak. “Masyarakat juga berminat beternak sapi karena bisa mendukung aktivitas pertanian,” he said. Populasi sapi potong saat ini, Heru said, tergolong kecil jika dibanding potensi lahan hijauan di Banyuwangi. Dengan luas lahan hijauan Banyuwangi mencapai 5.500 square meter, mestinya populasi sapi mencapai 500 ribu ekor sapi. Selain sapi potong yang berjumlah 110 ribu ekor; populasi sapi perah juga terus berkembang.

Until the year 2015, populasi sapi perah tercatat 1500 tail. “Kita harapkan, peternak bisa memanfaatkan potensi lahan hijauan yang ada,” harap mantan sekretaris DPRD itu. Entering the dry season, Heru menyadari lahan hijauan akan mengalami kekeringan dan akan menyulitkan peternak mencari pakan hewan ternak besar. Pihaknya telah membentuka alternatif kepada peternak untuk beralih pada rempesan batang buah naga. Rempesan batang buah naga ini memiliki manfaat yang lebih bagus daripada rumput.

Rempesan batang buah naga ini mengandung kadar protein tingi untuk hewan ternak sebesar 12,98 percent. Itu bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas susu ternak,” he said. Rempesan batang buah naga sebagai pakan ternak, lanjut Heru, sudah melewati uji laboratorium selama tiga bulan dan telah diujikan kepada domba dan sapi perah. Karena rempesan batang buah naga memiliki serat kasar sangat rendah, maka sebaiknya rempesan dicampur rumput. Potensi rempesan batang buah naga ini banyak terdapat di daerah selatan. Dengan luas lahan perkebunan buah naga sekitar 1.000 hectare. Satu hektare buah naga bisamenghasilkan 60 ton rempesan batang buah naga. (radar)