The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Sebentar Lagi Siswa Libur Sabtu-Minggu

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Tinggal Menunggu Peraturan Pemerintah

BANYUWANGI – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Minister of Education and Culture) RI, Muhadjir Effendy, tampaknya tidak main-main dengan rencana meliburkan siswa sekolah pada Sabtu dan Minggu. Even, dia mengklaim penerapan libur sekolah dua hari dalam sepekan itu kini tinggal menunggu terbitnya peraturan pemerintah (PP).

Hal itu disampaikan langsung Mendikbud Muhadjir saat berada di Banyuwangi kemarin (4/3). It says, saat ini sudah tidak boleh ada sekolah yang melaksanakan proses belajar-mengajar dua shift per hari. Otherwise, guru wajib mengajar di sekolah delapan jam sehari.

“Kalau kita ingin maju, kita harus belajar lebih banyak dibandingkan negara- negara lain. Misalnya orang lain belajar dua jam, kita harus belajar empat jam. Kalau orang lain belajar empat jam, kita delapan jam,” ujarnya usai mengunjungi SMKN 1 Glagah dan SMKN 1 Banyuwangi yesterday.

Sebagai bentuk kompensasi bagi guru dan siswa yang telah melakukan proses belajar mengajar selama delapan jam per hari, sekolah akan diliburkan pada Sabtu dan Minggu. “Soal libur Sabtu dan Minggu tinggal menunggu PP. But, sudah ada beberapa kabupaten/kota yang memberlakukan itu,"Account".

Muhadjir menjelaskan alasan meliburkan sekolah dua kali dalam sepekan. according to her, jika pada Sabtu dan Minggu tidak ada kegiatan belajar-mengajar di sekolah, waktu bagi siswa dan guru berkumpul bersama keluarga semakin banyak. “Hari libur tersebut bisa dimanfaatkan untuk berwisata, sehingga komunikasi antara orang tua dan anak semakin berkualitas,he explained.

Meanwhile, Mendikbud Muhadjir mengingatkan tiga prioritas utama Kabinet Kerja Presiden Jokowi di bidang pendidikan. Pertama adalah memperluas akses masyarakat terhadap sekolah secara merata dan bermutu. Therefore, dia meminta lintas elemen mencermati jika ada anak yang tidak bisa bersekolah hingga jenjang SMA/sederajat sebagai wujud program wajib belajar 12 year.

“Afirmasinya dalam bentuk Kartu Indonesia Pintar (KIP). Tahun ini KIP diperluas untuk anak- anak yatim dan anak-anak yang tinggal di panti asuhan. Because, selama ini banyak anak yatim yang tidak mendapat KIP, karena dia tinggal bersama keluarga baru salah satu orang tuanya atau tinggal di panti asuhan," he said.

Prioritas kedua adalah pendidikan karakter. Khusus pendidikan dasar, yakni jenjang SD dan SMP, imbuh Muhadjir, 70 proses belajar-mengajar harus menanamkan pendidikan karakter bagi siswa. 30 persen sisanya dimanfaatkan untuk menanamkan pengetahuan umum.

Prioritas ketiga mencakup vokasi. Menurut Muhadjir, masa depan Indonesia ada di tangan tenaga-tenaga terampil. If not, maka Indonesia akan dijajah oleh negara-negara lain yang mampu menyediakan tenaga terampil.

“Salah satu cara kita menyongsong bonus demografi adalah dengan menggalakkan pendidikan vokasi. Karena tidak semua orang usia produktif bisa bekerja secara produktif, sehingga mereka butuh keterampilan," he concluded. (radar)