The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Setahun, Produksi Getah Pinus 4.000 Ton

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Suwadi tengah menyadap getah pinus di Dusun Sumber Agung, Sumberbul Village, yesterday.

BANYUWANGI – Produksi getah pohon pinus yang dihasilkan di hutan kawasan Banyuwangi ternyata cukup besar. Seperti di Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyuwangi yang sanggup menghasilkan 4.000 ton dalam setahun.

Volume itu merupakan catatan jumlah terbesar ketiga di Jawa Timur. Produksi yang melimpah itu dihasilkan dari pohon pinus yang berdiri di lahan seluas 9.000 hectare. Hal itu diungkapkan Wakil Adrninistratur KPH Banyuwangi Barat, Rusydi kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi saat mengunjungi Wisata Pohon Pinus (WPS) yesterday.

He mentions, sebetulnya kawasan hutan di bawah pengawasan KPH Banyuwangi Barat yaitu 15.000 hectare. But, tidak semua lahan ditanami pohon pinus. “6.000 Hektare lahan ditanami aneka macam tanaman lainnya,” the light.

Dia menerangkan, bahwa produksi getah pinus yang dihasilkan selama ini cukup stabil. Tidak ada kendala yang serius mengenai produksi dari pohon pinus yang ada. “Pohon pinus yang ada di Banyuwangi Barat memang jumlahnya besar,” he explained.

That's why, panen yang dicapai adalah yang terbesar ketiga di Jawa Timur. In Banyuwangi, he reviewed, tentu mendapatkan ranking tertinggi karena kawasan lainnya lebih banyak pohon jati. “Produksi terus berjalan sampai sekarang,” clear.

he said, kalau para penyadap selalu mengumpulkan getah dalam kurun waktu dua kali dalam sebulan. So far, hasil produksi yang dihasilkan para penyadap masih normal. “Lahan yang masih lowong kita langsung menanam bibit baru. Yang sudah berumur, kita tebang,” he said.

Pada bagian lain, seorang penyadap Suwadi mengaku mendapatkan hasil yang cukup dalam mencari getah. Dia mampu menghasilkan dua drum dalam sekali panen. “Harga getah per-drum sekarang Rp 450 thousand,” he said.

Jika dihitung dari hasil panen yang ada, maka Suwandi mampu mendapatkan upah rata-rata Rp 900 ribu dalam setiap panen. Therefore, maka hasil menyadap dalam sebulan diperoleh Rp 1.800 thousand. “There are approx 4 hektare lahan yang saya garap,” he said.

Dikatakan dia, nilai rupiah getah pohon pinus memang semakin prospek. Harganya saat ini, it's clear, terus membaik. “Saya menyadap seperti ini bisa dapat 100 pohon dalam sehari,” he said.

Dia mengaku telah lama menjalani pekerjaan sebagai seorang penyadap getah pohon pinus. “Waktu harga getah harganya Rp 15 ribu satu drum, saya sudah menyadap. Ada kalau 20 yearly,” remember. (radar)