The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Half an hour 500 Masker Gratis Ludes

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

ABU vulkanik Gunung Raung menyebar ke mana-mana. Kota Banyuwangi juga kena dampaknya. Mulai Kamis malam (9/7) abu berwarna hitam pekat itu bertebaran dan mengganggu aktivitas warga. Jalanan penuh debu. Kondisi itu menggugah kepedulian sejumlah masyarakat.

Jawa Pos Radar Banyuwangi bersama Pesona Ijen & Travel, Santika Hotel, dan BCA, membagikan masker gratis kepada pengguna jalan. Pembagian masker gratis itu dipusatkan di Simpang Lima, Banyuwangi, o'clock 13.30. Animo warga dengan pembagian masker itu luar biasa.

Because, sebelumnya belum ada satu lembaga yang punya inisiatif bagbagi masker. inevitably, dalam tempo setengah jam, 500 masker ludes dibagikan. ”Kita hanya peduli. Melihat warga yang lewat di jalan terganggu abu Gunung Raung, kita putuskan membagikan masker gratis,’’ ujar Supriyadi, owner Pesona Ijen & Travel.

Meanwhile, masyarakat diimbau waspada dengan abu vulkanik yang mulai ”menyerang” warga Banyuwangi. Yesterday (10/7) public health Office (Health Office)Banyuwangi mengunjungi beberapa wilayah yang terkena dampak abu vulkanik.

Hasil identifikasi tersebut memperlihatkan, meski tidak berbahaya bagi kulit, debu vulkanik bisa berdampak jika terhirup. Especially, bagi mereka yang menderita asma dan alergi terhadap debu. Head of the Banyuwangi Health Service, dr. Widji Lestariono says, sampai kemarin sore (10/7) dirinya sudah meninjau beberapa lokasi yang diperkirakan terkena dampak paling parah abu Gunung Raung.

There are approx 15 wilayah yang menurutnya perlu mempersiapkan diri terhadap semakin banyaknya abu vulkanik, di antaranya Wilayah Songgon, Gendoh, perfect, Tulungrejo, Bajulmati, and Wongsorejo. Khusus wilayah Songgon, pria yang akrab disapa Rio itu telah melakukan pendistribusian langsung masker kepada masyarakat sekitar.

Di wilayah lain sudah disiapkan masker di masing-masing puskesmas. Tinggal nanti waktu pendistribusian diserahkan ke puskesmas ataukah masyarakat bisa meminta langsung. “Kita sudah distribusikan ke 15 wilayah tersebut berupa masker supaya masyarakat tidak menghirup abu vulkanik yang bisa menyebabkan ISPA dan alergi.

Kita juga terus memantau wilayah yang terkena sebaran abu karena angin dan yang berdampak langsung,he explained. Karena lamanya erupsi belum bisa ditentukan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi.

Including, terus mengawasi wilayah yang terkena dampak paling parah dan terus mengirimkan logistik kesehatan ke setiap puskesmas. “Untuk wilayah yang langitnya sudah tampak lebih pekat, kita imbau menggunakan kacamata jika keluar rumah, termasuk yang berkendara,” kata Rio.(radar)