The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Takut Disergap Lembo, Pilih Tidur di Dapur

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Untuk-menghindari-serangan-lembo,-warga-mengecat-domba-domba-peliharaannya-dengan-cat-warna-merah.

BANYUWANGI – Misteri kematian puluhan domba di wilayah Sumberejo dan Kebalenan akibat serangan makhluk aneh belum terpecahkan. Inhabitant, khususnya pemilik domba, di dua kelurahan itu masih diliputi rasa cemas karena makhluk pembunuh domba itu belum tertangkap.

Warga hanya bisa pasrah dengsan kejadian tersebut. Untuk mengantisipasi sergapan makhluk misterius itu, warga melumuri tubuh domba dengan cat berwarna merah. Ada juga yang mengandangkan domba-domba peliharaannya di dapur rumah.

Seperti yang dilakukan Uliyana, 26, warga Lingkungan Pakis Sawi, Kelurahan Sumberejo, Banyuwangi District. Wanita satu anak itu mengecat ketiga dombanya dengan warna merah supaya tidak mengundang perhatian makhluk yang biasa menyerang domba itu. Even, pada malam hari dombanya dimasukkan ke dalam dapur supaya aman.

“Khawatir kalau ditaruh di kandang nanti dimakan lembo,” ujar Uliana. Pada Sabtu malam (28/5) kemarin Uliana menceritakan dia dan suaminya, Pairi, 30, pernah melihat langsung makhluk yang nyaris memangsa domba peliharaannya.

Saat itu Uliana memperkirakan jam menunjuk pukul 23.00. Uliana mendengar ada suara berisik di kandang domba miliknya. Setelah diperiksa, ternyata ada sosok makhluk dengan ukuran badan sebesar beruang madu sedang menerkam domba miliknya.

Ketika melihat ada Uliana, makhluk tersebut langsung lari dengan menerobos dinding bambu kandang. Ternyata makhluk itu tidak sendirian. Saat Uliana mengamati makhluk yang berlari tersebut, ternyata ada seekor lagi yang masih ada di dalam kandang.

“Ketika yang satu lari, ternyata ada lagi yang satu. Suami saya mengejar yang lari, saya mengamati yang satunya. Tapi terus dia ikut lari,” cerita Uliana. Wanita yang membuka usaha rongsokan di rumahnya itu mengaku selama ini di sekitar rumahnya memang banyak anjing liar. However, tidak satu pun yang berani mendekat, apalagi menyerang kambing peliharaannya.

Dia pun heran dengan makhluk yang menerkam binatang peliharaannya tersebut. Selain bentuknya tidak mirip anjing, kedua makhluk itu tidak memiliki bulu seperti binatang kebanyakan. Tubuhnya justru terbungkus kulit dan jika berjalan mirip manusia sedang merangkak.

“Untung domba saya tidak dimakan, hanya sempat mau digigit. Kalau bentuk hewannya yang menyerang ini mirip beruang. Tubuhnya juga besar,” kata Uliana. Penjagaan yang sama terhadap domba juga dilakukan Bajuri alias Jurin, 58, warga Lingkungan Jogolatri, Kelurahan Sumberejo.

Kakek tiga cucu yang dombanya sempat diserang itu akhirnya memilih memindahkan 18 domba miliknya ke dekat rumah. Awalnya domba miliknya ditaruh di kandang. But, karena khawatir akan diserang lagi, dia memilih mengumbar hewan peliharaannya tersebut di tanah kosong tak jauh dari rumahnya.

Sama dengan yang dilakukan Uliana, 18 domba milik Jurin itu dicat warna merah supaya mengelabui makhluk yang akan menyerang. “Saya ronda sampai pukul setengah empat pagi. Saya takut dombanya diserang lagi. Saya yakin ini diserang lembo. Bukan hewan liar. Soalnya kandang saya itu kuat tapi bisa dijebol,” jelas Jurin.

Sehari sebelumnya, pria yang pernah menjadi pedagang kuda itu mengaku didatangi petugas Dinas Peternakan. Dia menjelas kan kronologi yang terjadi apa adanya kepada petugas. “Namanya Pak Joko kalau tidak salah. Tapi kalau benar itu lembo, usually 40 hari baru selesai serangannya,” terang Jurin.

Jurin menambahkan, enam ekor domba milik keponakannya yang tinggal di Dusun Tegalwero, Blimbingsari Village, Rogojampi Kecamatan District, juga mengalami nasib serupa. “Keponakan saya namanya Tarmidi. Sehari setelah domba saya digigit, enam domba punya dia juga digigit. All the same, lehernya berlubang,the story.

Meanwhile, salah seorang warga Kelurahan Singotrunan, Gatot, yang pernah mengamati kasus terbunuhnya dombadomba itu mengatakan, ke mungkinan besar anjing liar yang menyebabkan domba milik warga Sumberejo itu mati.

Pria yang sering mengamati aktivitas anjing liar itu mengatakan, jika ada sarang baru biasanya perburuan akan dilangsungkan secara bersama-sama di satu wilayah. “Beberapa tahun lalu juga pernah kita amati ada sarang anjing liar di kawasan PKBR. Beberapa ternak warga di sekitar situ juga menjadi sasaran,’’ kata Gatot.

As previously reported, warga Kelurahan Sumberejo dan Kebalenan resah dalam sepekan terakhir. Puluhan hewan ternak, berupa domba, mati mengenaskan dengan luka gigitan di leher. Penyebab pasti kematian puluhan domba tersebut masih misterius.

Definite, dengan kematian kambing tersebut, warga tidak bisa tidur nyenyak. Mereka terus melakukan ronda malam demi menangkap “makhluk” misterius pemakan domba itu. Melihat luka di tubuh ternak tersebut, paling parah dialami seekor domba yang hanya menyisakan isi perut dan tulang. Tapi kepala utuh. Ternak itu ditemukan di dekat areal kebun singkong persis di depan perumahan Istana Brawijaya. (radar)