WONGSOREJO – Banjir bandang yang melanda Desa Bimorejo pada 8 Februari lalu masih menyimpan masalah. Pasalnya hingga sekarang, tiga jembatan di Sungai Bajulmati yang ambrol hingga kini belum diperbaiki.
Keberadaan jembatan itu sendiri amat vital. Because, tiga jembatan tersebut menghubungkan dua kabupaten yakni Banyuwangi dan Situbondo.
“Saat ini kondisi jembatan tersebut masih dibicarakan dan dihitung kebutuhan materialnya. Because, rencananya fondasi jembatan penghubung Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi dan Kecamatan Banyuputih, Situbondo itu akan diperkuat. Sehingga jika Sungai Bajulmati meluap lagi, jembatan tersebut tidak ambrol lagi,” kata Camat Wongsorejo Sulistyowati.
“Kami masih membicarakannya dengan pihak Kecamatan Banyuputih. Karena jembatan tersebut berada di perbatasan. Untuk saat ini warga harus memutar mencari jalan alternatif lain untuk melewati jalur jembatan lainnya, karena jembatan utama masih dalam kondisi rusak dan terputus,” he added.
Besides that, pihaknya juga akan melakukan pengerukan di Sungai Bajulmati. Pengerukan dilakukan agar sungai dapat menampung debit air hujan dengan intensitas tinggi yang dapat menyebabkan banjir.
“Untuk tahun ini sudah kami anggarkan biaya untuk perbaikan dan pengerukan sungai agar warga terhindar dari bencana banjir,” he said.
Meanwhile, at least 315 warga Desa Bimorejo yang terdampak banjir diberi bantuan sembako oleh pihak Kecamatan Wongsorejo. Pemberian bantuan tersebut diserahkan Camat Wongsorejo dan perangkat Desa Bimorejo, Monday (19/2) then.
Pemberian bantuan tersebut bertujuan meringankan beban para korban banjir. Tidak hanya diberikan bantuan berupa sembako saja, akan tetapi beberapa rumah yang roboh akibat diterjang banjir juga diberi bantuan berupa semen.
Sulistyowati said, bantuan tersebut didistribusikan ke rumah-rumah warga yang terdampak banjir. As much 315 warga di Dusun Aseman dan Bimorejo yang diberi bantuan berupa sembako.
