The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Warga Cluring Meninggal di Taiwan

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Winoto-dan-istrinya-sebelum-berangkat-ke-Taiwan-di-Bandara-Juanda,-Surabaya,-18-Februari-2016-lalu

CLURING – Kabar duka kembali menyelimuti tenaga kerja Indonesia (TKI) from Banyuwangi. Winoto Dwi Cahyono, 36, asal Dusun Rumping, RT 1, RW 6, Plampangrejo Village, Cluring District, meninggal akibat serangan jantung di negara tempatnya bekerja Selasa lalu (28/6).

Kabar meninggalnya TKI yang sedang bekerja di Taiwan itu disampaikan Ketua Keluarga Migran Indonesia (KAMI) Banyuwangi Branch, Topan Adi Sucipto, atas informasi dari petugas Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (UPTP3TKI) Surabaya.

“Kami dapat pesan singkat melalui SMS dari Pak Riyanto, petugas UPTP3TKI Surabaya, yang mengatakan ada TKI asal Banyuwangi meninggal di Taiwan," he said. Dalam pesan singkat itu, light him, dijelaskan TKI yang meninggal itu adalah Winoto Dwi Cahyono, 36, asal Dusun Rumping, RT 1, RW 6, Desa Plampangrejo, Cluring District.

TKI itu meninggal diduga karena serangan jantung. “Informasi yang kami terima, Winoto sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat tapi dalam perjalanan nyawanya tidak terselamatkan,” jelas Topan Adi Sucipto. Meninggalnya TKI itu sudah diketahui keluarganya di Dusun Rumping, Plampangrejo Village, Cluring District.

Mereka mengaku mendengar kabar duka itu sejak Selasa (28/6). “Saya ditelepon pihak agensi Selasa sekitar pukul 13.30,” terang Umiati, 35, istri Winoto Dwi Cahyono. Saat ditelepon pihak agensi dari Taiwan, light him, dikabarkan bahwa suaminya pingsan saat kerja.

Oleh perusahaan tempatnya bekerja, dia dibawa ke rumah sakit terdakat. Dear, dalam perjalanan itu suaminya meninggal. Mendapat kabar duka itu, Umiati mengaku tidak percaya suaminya telah meninggal. Because, dua jam sebelumnya masih sempat video call dengan suaminya.

“Suami saya itu bilang sehat. Saat ngobrol seperti tidak sedang sakit," he said. Untuk memastikan kabar duka itu, winarti, 40, kakak kandung Winoto, menghubungi nomor mantan majikannya di Taiwan. Saat konfirmasi itulah dia yakin bahwa adik kandungnya itu memang meninggal.

“Kebetulan saya itu 12 tahun di Taiwan dan baru pulang setahun lalu, jadi masih lancar komunikasi dengan bahasa Mandarin,He said. Dengan meninggalnya Winoto, keluarga menginginkan jenazah isa dipulangkan ke tanah air dan dimakamkan di kampung halamannya di Dusun Rumping, Plampangrejo Village, Kecamatan Cluring.

Terkait pemulangan itu, keluarga tengah mempersiapkan dokumen untuk dikirim ke Dinas Sosial, Labor, and Transmigration (Dinsosnakretrans) Banyuwangi, dan UP3TKI Jawa Timur. “Semoga bisa secepatnya bisa dipulangkan dan dikebumikan di tanah kelahirannya,” terang Basir, 64, ayah kandung Winoto. (radar)