Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

PT Kelas Dunia Resmi Berdiri

ptBupati Anas dan Rektor Unair Teken MoU

JAKARTA - Bupati Abdullah Azwar Anas menandatangani nota memorandum of understanding (MoU) kesepakatan pendirian kampus Universitas Airlangga (Unair) di Banyuwangi bersama Rektor Unair Prof. Dr. Fasich, Apt kemarin (1-/6). Penandatanganan kerja sama itu dilakukan di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Jakarta.

Kerja sama penyelenggaraan program studi di luar domisili (PPD) Unair di Banyuwangi itu disaksikan Dirjen Pendidikan  Tinggi Kemendikbud, Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso dan Ketua DPRD Banyuwangi Hermanto. “Dalam MoU ini kami bersepakat mendorong penyelenggaraan Unair di Banyuwangi. Pihak pemkab dan Unair akan saling mendukung demi peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah kami,” ujar Bupati Anas. 

Mulai tahun ini sudah ada empat program studi yang dibuka di Unair di Banyuwangi, yaitu kedokteran hewan, akuntansi, kesehatan masyarakat, dan budi daya perairan. Masing-masing jurusan itu menerima 50 mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso mengapresiasi langkah cerdas Banyuwangi dalam memacu kualitas sumber daya manusia lewat pengembangan pendidikan tinggi.

“Banyuwangi ini cerdas karena bisa membawa perguruan tinggi (PT) kelas dunia seperti Unair ke Banyuwangi,” tuturnya. Bupati Anas mengatakan, pengembangan pendidikan tinggi diharapkan bisa menggairahkan iklim pendidikan di Banyuwangi. Budaya riset diyakini bisa meningkat dan memberi kontribusi bagi pengembangan berbagai sektor di kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Jawa ini. 

Program studi budi daya perairan dan kedokteran hewan, misalnya, bisa membantu menyelesaikan problem-problem sektor perikanan dan peternakan di Banyuwangi. “Kami memang sengaja meminta Kemendikbud dan Unair hanya membuka program studi yang relevan dengan kondisi sosial ekonomi di tingkat lokal. Ke depan, Unair dan berbagai kampus yang sudah ada di Banyuwangi akan sama-sama berkembang membentuk kultur pendidikan yang kuat demi kemajuan daerah,” katanya.

Bupati Anas optimistis, sinergisitas berbagai kampus di Banyuwangi dan penyelenggaraan program studi di luar domisili dari Unair bakal memacu daya saing daerah. “Saya meyakini sumber daya manusia adalah jantung daya saing sebuah daerah.Masuknya Unair hanya salah satu ikhtiar yang bakal disinergikan dengan berbagai kerja sama dengan kampus lain di Banyuwangi seperti yang selama ini sudah kami jalankan,” tutur Bupati Anas. 

Rektor Unair Prof. Dr. Fasich, Apt mengatakan, pihaknya berharap kehadiran Unair bisa berkontribusi dalam upaya pemerataan dan pembangunan daerah Banyuwangi. Pembangunan di Banyuwangi yang semakin pesat diharapkan bisa semakin cepat dengan kehadiran Unair. Kehadiran Unair juga akan meningkatkan kegiatan ekonomi, karena bisa menarik uang masuk ke Banyuwangi dari mahasiswa yang datang d ari berbagai daerah di Indonesia. “Para mahasiswa dari seluruh Indonesia itu membutuhkan pondokan, makanan, dan jasa penunjang lain.

Tentu masyarakat lokal bisa memanfaatkan itu. Peredaran uang akan meningkat,” papar Bupati Anas. Tidak hanya dalam hal pendidikan, kerja sama Pemkab Banyuwangi  dan Unair juga dimaksudkan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Banyuwangi dengan menjadikan dua rumah sakit daerah, yaitu RSUD Blambangan dan RSUD Genteng, sebagai rumah sakit jaringan pendidikan Unair. 

“Kita tahu Fakultas Kedokteran Unair adalah salah satu yang tertua dan terbaik di Indonesia. Tentu dengan kerja sama itu, Unair bisa membantu peningkatan pelayanan kesehatan di Banyuwangi. Calon-calon dokter dari Unair juga  isa melakukan penelitian dan membantu pelayanan di Banyuwangi,” jelas Bupati Anas. (radar)