The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

46 House in Ketapang Flooded

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

anak-anak-bermain-di-atas-kasur-yang-dijemur-di-dekat-dermaga-pelabuhan-ketapang-kecamatan-kalipuro-kemarin

Dampak Hujan dan Bangunan Pagar Pelabuhan Ketapang

KALIPURO – Hujan lebat mengguyur wilayah Banyuwangi Sabtu malam hingga subuh kemarin (25/11). Akibat hujan deras ini, perkampungan RW10, Dusun Krajan, Ketapang Village, Kalipuro kebanjiran. Exist 46 rumah yang terendam banjir dengan tinggi air mencapai lutut orang dewasa atau sekitar 50 cm.

Banjir yang terjadi di perkampungan utara Pelabuhan LCM Ketapang ini terjadi sejak pukul 22.00 dan baru surut pada pukul 04.00. Banjir baru surut setelah dilakukan penyedotan air ke laut oleh tim BPBD Banyuwangi. Diindikasi, banjir ini bukan hanya karena hujan lebat yang terjadi, tetapi lebih disebabkan adanya pembangunan pagar di timur perkampungan warga oleh pihak Pelabuhan Ketapang.

camat-leto-empat-dari-kiri-danramil-lettu-misdari-bpbd-dan-anggota-polsek-kpt-membantu-warga-untuk-melakukan-penyedotan-air

Supinah Abu Bakar, 67, salah satu warga setempat mengatakan, pembangunan pagar dan dermaga baru itu membuat saluran drainase dari perkampungan menuju laut menjadi tidak lancar. Lebih tingginya saluran drainase di sekitar pagar pelabuhan dibandingkan dengan drainase di dalam kampung membuat air selokan menjadi terhambat saat menuju laut.

”Baru kali ini kampung kita banjir, tepatnya setelah ada pembangunan pagar ini,He said. Saat banjir menggenangi, warga setempat tidak ada yang tidur. Warga pun bergotong-royong menyelamatkan perabotan rumah dan barang berharga lainnya agar tidak terkena air banjir.

Bahkan warga pun sempat mengungsi di musala dan posyandu yang ada di dalam perkampungan. Dua bangunan itu dipilih warga untuk mengungsi karena letaknya lebih tinggi. Lucky, akibat banjir ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Musibah banjir ini hanya membuat sebagian perabotan rumah yang tidak sempat diselamatkan warga menjadi basah. ”Kasur, buku sekolah, kulkas, cupboard, kursi basah semua. Sandal juga banyak yang hilang. O'clock 04.00 air baru surut setelah disedot pakai mesin,” kata perempuan yang juga ketua PKK RW02, Dusun Krajan, Ketapang ini.

Dia berharap pihak pelabuhan memikirkan warga yang tergenang banjir. Warga menginginkan adanya perbaikan saluran drainase yang ada di timur perkampungan warga ini. ”Jika pihak ASDP Ketapang tidak segera memperbaiki, kalau hujan lebat datang kembali datang, kampung kami pasti terendam banjir lagi. Kami sekarang was-was kalau hujan lebat," he complained.

Camat Kalipuro, Anacleto da Silva yang datang ke lokasi bersama pihak Koramil, BPBD dan Polsek KPT saat banjir terjadi mengatakan, total rumah yang terendam akibat banjir ini ada sekitar 46 house. Dia tidak menampik penyebab banjir ini karena tidak lancarnya saluran drainase di perkampungan saat akan menuju laut.

”Drainase yang dibangun pihak pelabuhan sempit dan tidak jelas arah airnya kemana. Itu yang membuat air selokan warga tidak bisa lancar menuju laut sehingga terjadi banjir,” kata Leto panggilan akrabnya. Forward, pihaknya akan membicarakan hal ini dengan pihak ASDP Ketapang.

Perbaikan saluran drainase menjadi harapan pihaknya agar segera dilakukan oleh pihak ASDP Ketapang. Selagi menunggu perbaikan, diharapkan juga pihak ASDP Ketapang menyediakan pompa air yang bisa digunakan warga untuk menyedot air jika banjir kembali melanda.

”Kalau tidak segera diperbaiki, pasti akan banjir lagi. Kita akan bicarakan ini dengan pihak ASDP Ketapang,he explained. (radar)