The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Anggota FPKB Ahmad Musairi Berpulang

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

ratusan-warga-menyalati-jenazah-ahmad-musairi-di-masjid-walisongo-dusun-bongkoran-desa-parijatah-wetan-kecamatan-srono-banyuwangi-kemarin

SRONO – National Awakening Party (PKB) Kabupaten Banyuwangi kembali kehilangan kader terbaiknya. Kali ini salah satu anggota FPKB, Banyuwangi DPRD, H. Ahmad Musairi, 54, the origin of Bongkoran Hamlet, East Parijatah Village, Srono . District, meninggal karena serangan jantung kemarin pagi (2/10).

Musairi yang baru dilantik menjadi anggota DPRD Banyuwangi dalam pergantian antar waktu (PAW) on 18 May 2016 itu oleh keluarganya sempat dilarikan ke RS NU Mangir, Rogojampi Kecamatan District. “Bapak sempat kita bawa ke RSNU Mangir,” cetus Harvi Laditiya, 34, salah satu menantu Ahmad Musairi.

Menurut Harvi, mertuanya meninggal sekitar pukul 08.30 atau sesaat setelah sarapan pagi. Usai makan, Musairi sempat pamit kepada istrinya, Rini Sugianti, 47, akan tidur di kamar. Tetapi tidak lama, dari dalam kamar terdengar suara keras seperti ada benda jatuh.

“Ibu menjerit seperti ketakutan, lalu memanggil saya,” ungkapnya seraya menyebut rumahnya berjarak sekitar 200 meter dari rumah mertuanya. Bersama istrinya, Agustin Kiki Susanti, 28, Harvi langsung datang ke rumah mertuanya.

Saat itu ayah mertuanya terlihat sudah lemas. Tidak menunggu waktu lama, anggota FPKB DPRD itu langsung dibawa ke RSNU Mangir. “Kita bawa ke RSNU untuk memastikan kondisinya, ternyata sudah meninggal,He said. Setelah dinyatakan meninggal, jenazah mantan kepala Desa Parijatah Wetan dua periode itu dibawa pulang ke rumahnya di Dusun Bongkoran, RT 2, RW 1, Desa Parijatah Wetan, Srono . District.

“Bapak diduga terkena serangan jantung. Selama ini memang memiliki riwayat penyakit jantung,he explained. Ahmad Musairi menjadi anggota FPKB DPRD Banyuwangi dari DAPIL III itu dilantik pada 18 May 2016 melalui PAW untuk menggantikan H. Zaenal Arifin Salam yang juga meninggal.

Salah satu rekannya sesama anggota FPKB, Maritul Qibtiyah, mengaku seperti tidak percaya saat mendengar kabar duka itu. “Biasanya itu berangkat dan pulang sama saya,” cetus Mariatul Qibtiyah. Pada Selasa sore (1/11), light him, Musairi masih satu mobil saat akan pulang dari kantor DPRD.

Dalam perjalanan pulang itu dia sempat mendiskusikan rancangan peraturan daerah (draft bylaw) yang sedang dibahas. “Saya sangat ter kejut, yesterday (kemarin lusa) masih pulang sama saya,” cetus anggota dewan asal Dusun Sumberjeruk, Tamanagung Village, Cluring District, that.

Sejumlah pejabat, politician, and community leaders, terlihat hadir di rumah duka untuk takziah. Diantara yang hadir adalah sekretaris Dewan Syuro DPC PKB, KH. Sufandi; KH. Mahrus Ali, dan KH. Syafi’i Mustofa. Ketua DPC PKB Banyuwangi yang juga wakil ketua DPRD Banyuwangi, H Joni Subagio, anggota FPKB DPRD Banyuwangi, H. Khusnan Abadi dan Mariatul Qibtiyah, also present. Besides that, anggota Forpimka Srono kompak hadir.

“Kami merasa kehilangan dengan meninggalnya Bapak Musairi ini,” cetus Ketua DPC PKB Banyuwangi, H. Joni Subagio. Menurut Joni, Ahmad Musairi sosok pejuang NU dan PKB yang sulit dicari pengganti. Selama ini hidupnya digunakan untuk memperjuangkan umat.

“Meski belum lama menjadi anggota DPRD, perjuangannya sudah banyak,” sebutnya. Joni menyebut, Musairi baru terpilih menjadi ketua PAC PKB Kecamatan Srono pada Minggu (30/10). In fact, tim formatur belum selesai menyusun pengurus.

“Pak Musairi terpilih menjadi ketua PKB di Kecamatan Srono ini menunjukkan beliau mendapat dukungan masyarakat,He said. (radar)