The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Cegah Penularan HIV/ AIDS, Pasangan Pranikah Disarankan Tes VCT

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

sekretaris-kpa-kabupaten-banyuwangi-waluyo-kiri-menyampaikan-paparan-di-hadapan-kepala-desa-di-kantor-camat-rogojampi-kemarin

ROGOJAMPI – Pemkab Banyuwangi akan menerapkan aturan bagi pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. Sebelum menikah, para pasangan diharuskan menjalani voluntary counseling and testing (VCT). Aturan ini diterapkan untuk meminimalkan penularan penyakit HIV/ AIDS di Kabupaten Banyuwangi.

“Akan di mulai di beberapa KUA (kantor urusan agama), tapi nanti semuanya,” cetus Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banyuwangi Regency, Waluyo saat sosialisasi dan pembentukan KPA tingkat kecamatan di Kantor Kecamatan Rogojampi kemarin (25/10).

Kewajiban mengikuti tes VCT bagi pasangan yang ingin menikah, light him, merupakan langkah nyata dalam melakukan deteksi dini penularan HIV/AIDS. “Sebagian sudah kita terapkan kepada setiap pasangan yang akan menikah, lebih baik di tes dan tahu hasilnya, daripada belakangan ternyata positif mengidap, kasihan dengan pasangan dan keturunannya,” ujar Waluyo di hadapan para kepala desa.

Dengan melakukan tes VCT di 31 layanan yang telah tersedia di Puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kabupaten Banyuwangi, it's clear, pasangan yang akan menikah bisa lebih tenang karena terbebas dari penyakit mematikan itu. “Tes VCT sebelum menikah juga bagian dari menekan penyebaran virus HIV/AIDS,He said.

Waluyo menyebut, dari data di KPA itu angka penularan kasus HIV/ AIDS baru itu dari tahun ke tahun terus menurun. Tapi dari tahun 2009 until August 2016, jumlah pengidap HIV sebanyak 2.754 orang dan positif AIDS sebanyak 1.297 person.

“Ini tergolong tinggi," he said. Jika dari hasil tes VCT itu diketahui salah satu pasangan positif terjangkit HIV, maka akan diberikan pemantauan dan pengawasan agar anak yang dilahirkan tidak ikut terjangkit virus mematikan tersebut. “Kalau memang pasangan wes kadhong cinta, tetap akan kita lakukan pengawasan dan pemantauan," he explained.

Dia berharap tes VCT menjadi salah satu persyaratan bagi pasangan yang ingin mendaftarkan pernikahan ke KUA, seperti halnya tes kesehatan yang dilakukan pada pasangan pranikah. “Perlu sinergi dengan pihak terkait untuk menekan dan mencegah penularan HIV/AIDS. Bukan untuk menghakimi, tapi lebih pada antisipasi dan deteksi dini agar korban penyakit ini tidak semakin bertambah," he concluded.

Meanwhile, Kepala KUA Kecamatan Sempu, H. Lukman Hakim, mengatakan khusus pasangan pranikah sejauh ini memang sudah mulai diterapkan untuk mengikuti konseling di Puskesmas Sempu, itu mulai dari alat reproduksi, termasuk konseling mengenai HIV/ AIDS.

“Kalau tes VCT masih belum, kita memang ada nota kesepahaman (MoU) dengan Puskesmas untuk pasangan pranikah,” ujar H. Lukman Hakim. (radar)