The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Mina Hits A Quick Sandstorm

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Mina-Dilanda-Badai-Pasir-Singkat

Karu-Karom Cek Lokasi Lempar Jumrah

MAKKAH – Kawasan Mina yang menjadi lokasi lempar jumrah dilanda badai pasir Sabtu kemarin (3/90). Meski hanya berlangsung singkat, badai pasir yang melanda kawasan tersebut tergolong kencang. Lucky, badai itu tidak sampai berlangsung lama.

Handoyo Saputro, tim peliput haji untuk Jawa Pos Radar Banyuwangi, mencatat badai berlangsung sejak pukul 17.00 Saudi Arabia time (WAS) or around 21.00 yesterday hrs. ”Badainya tidak sebesar badai sebelumnya, tapi cukup keras embusannya. Debu di lantai Jamarat beterbangan,” he added.

even so, kondisi jamaah calon haji (JCH) Banyuwangi dikabarkan tidak terganggu dengan badai pasir tersebut. Because, sebagian besar rombongan asal Banyuwangi berada di Makkah. Hanya beberapa ketua regu (karu) dan ketua rombongan (karom) yang menyempatkan diri berkunjung ke Mina dan melihat badai pasir kemarin.

Meanwhile, prosesi lempar jumrah yang berlangsung pada 10-13 Zulhijah sudah semakin dekat. Segala persiapan mulai dilaksanakan agar proses lempar jumrah jamaah calon haji (JCH) Banyuwangi lancar. Di sela kesibukan melaksanakan ibadah di Masjidilharam, sebagian karu dan karom pergi ke kompleks Jamarat, Mina, yesterday.

Mereka sengaja melakukan cek lokasi Jamarat di Mina. Handoyo Saputro, tim peliput haji untuk Jawa Pos Radar Banyuwangi, mengatakan survei lokasi itu penting dilakukan agar pengawasan terhadap jamaah yang melaksanakan lempar jumrah nanti bisa terlaksana dengan baik. Because, bisa dipastikan saat lempar jumrah nanti jumlah jamaah dari berbagai negara membeludak.

”Kurang beberapa hari lagi waktu lempar jumrah dilaksanakan,” kata lelaki yang juga owner Dessy Education Banyuwangi itu. Handoyo menerangkan, jalur bus Selawat yang biasa mengantar JCH Banyuwangi ke Masjidilharam sudah dihentikan sejak kemarin.

Biasanya bus Selawat mengantar jamaah dari maktab menuju Masjidilharam. However, sejak kemarin bus sudah tidak lagi beroperasi. Saat ini bus itu disiagakan di kompleks Jamarat, Mina, Formerly, kemudian kembali bergerak menuju Masjidilharam. ”Ini termasuk persiapan prosesi haji selanjutnya,” kata Handoyo.

Prosesi selanjutnya, yakni lempar jumrah, jalan di sekitar Terminal Mahbazjin memang harus dalam keadaan steril. Kendaraan tidak boleh melintas di jalur itu. Jalur di Terminal Mahbazjin nanti akan dijadikan sebuah jalur jalan kaki bagi jamaah. At the date of 6 September mendatang bus Selawat akan dihentikan semua sementara.

”Setelah tanggal 6 September itu menuju Masjidilharam memang harus berjalan kaki semua,” pungkas Handoyo. Meanwhile, kondisi posko kesehatan di maktab JCH Banyuwangi semakin penuh pasien yang mengeluh sakit. Mayoritas keluhan yang diterima tim dokter adalah batuk dan pilek.

”Iya, yang ke posko kesehatan semakin banyak. Jamaah di dalam maktab dari berbagai kloter juga semakin banyak saat ini,” pungkas Lukman Hakim, petugas haji yang juga kepala KUA Sempu itu. (radar)