The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Banyuwangi Regency Government Launches Oxygen Alms Festival

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Bupati-Anas-bersama-jajaran-forpimda-berfoto-bersama-usai-peluncuran-Festival-Sedekah-Oksigen-dan-Jeding-Rijig.

Setiap Kecamatan Wajib 10 Ribu Pohon

BANYUWANGI – Keputusan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Budaya Perserikatan Bangsa-bangsa atau The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) memasukkan Banyuwangi sebagai cagar biosfer dunia ternyata tidak membuat Pemkab Banyuwangi jemawa.

Otherwise, upaya meningkatkan dan memasyarakatkan penanaman pohon terus digelorakan di seantero Bumi Blambangan. Setidaknya hal itu terbukti dengan peluncuran Festival Sedekah Oksigen yang dihelat di Taman Blambangan kemarin (29/3).

Festival Sedekah Oksigen tersebut menjadi salah satu even dalam rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) 2016. Sejak beberapa tahun sebelumnya, program Sedekah Oksigen telah digeber di Bumi Blambangan dan menjadi gerakan masal yang dikerjakan pemerintah daerah bersama segenap elemen masyarakat.

Melalui program tersebut, pemerintah bersama lintas elemen mengintensifkan penanaman pohon. Regent Abdullah Azwar Anas said, Festival Sedekah Oksigen sengaja dimasukkan rangkaian agenda B-Fest sebagai wujud komitmen bersama untuk terus menjaga lingkungan.

“Pohon yang kita tanam dan kita rawat akan menghasilkan oksigen yang berdampak positif terhadap kehidupan," he said. Anas added, gerakan Sedekah Oksigen berawal dari asumsi bahwa tubuh manusia menghirup oksigen sebanyak 2.880 liter per hari.

Jika harga oksigen murni per tabung kapasitas satu liter seharga Rp 25 ribu dan manusia harus membayar oksigen yang mereka hirup, maka dalam sehari seseorang harus mengeluarkan dana Rp 72 juta atau lebih dari Rp26 miliar setahun.

“Tapi kita bernapas tidak perlu membayar. Oleh karena itu, lewat Festival Sedekah Oksigen ini kami ingin lebih banyak lagi pihak yang terlibat dalam gerakan ini," he said. Besides that, continued Anas, dengan ditetapkannya Taman Wisata Alam Gunung Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo sebagai jaringan cagar biosfer dunia oleh UNESCO, semakin mempertebal komitmen Banyuwangi untuk terus memproduksi oksigen bagi kehidupan.

“Justru dengan penetapan ini kita akan makin peduli pada upaya perlindungan sumber daya alam dan lingkungan dalam kerangka pembangunan berkelanjutan,Said Anas. Festival Sedekah Oksigen tersebut ditandai penanaman pohon trembesi, pohon jambu drasono, dan durian merah, secara simbolis oleh Bupati Anas bersama forum pimpinan daerah (forpimda) in Blambangan Park.

Besides that, acara itu ditandai pembagian bibit pohon trembesi dan buah-buahan kepada berbagai elemen, seperti perwakilan pelajar, elemen lintas agama, Banyuwangi Village Heads Association (Askab), LSM Lingkungan, dan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) cabang Banyuwangi.

Bibit pohon buah yang dibagikan, di antaranya manggis, alpukat, nangka, dan durian merah. Selain pembagian bibit pohon, festival ini juga akan diikuti penanaman aneka pohon buah di tiap kecamatan se-Banyuwangi yang dikoordinasikan oleh camat.

The target, setiap kecamatan akan menanam 10 ribu pohon, sehingga total tanaman yang ditanam sebanyak 24 thousand. “Kami akan meminta laporan dari tiap kecamatan terkait progress tanaman yang sudah ditanam agar hasilnya bisa diukur,said Anas. (radar)