The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Health  

Puskesmas Gencarkan GGJ

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

TEGALSARI – Jajaran Puskesmas se-Kabupaten Banyuwangi menggelar workshop yang membahas Gerakan Masyarakat Mandiri Menggunakan Jamban (GGJ) yesterday (11/6). That activity, dilaksanakan di Puskesmas Tegalsari. Dalam workshop itu, Plt. Head of Health Service (Discs) Banyuwangi, dr. Widji Lestariyono, menyerahkan secara simbolis jamban kepada perwakilan kepala desa Open Defecation Free (ODF).

In that event, juga digelar deklarasi desa ODF oleh para perangkat desa dan Puskesmas Tegalsari dan Sempu. “Kita sepakat menyukseskan program ODF,” cetus dr. Widji Lestariyono. Untuk menyukseskan program itu, terang dr. Rio-sapaan dr. Widji Lestariono, setiap Puskesmas harus bisa membuat satu desa menjadi desa ODF.

“Semua Puskesmas harus bergerak, mereka harus bisa membuat satu desa ODF," he explained. From 217 desa yang ada di Kabupaten Banyuwangi, it's clear, saat ini yang sudah berstatus ODF ada 29 village. Angka itu, dianggap masih kecil dibanding dengan jumlah desa yang ada.

"Year 2013 hanya lima desa ODF, jadi sudah ada peningkatan,He said. Untuk melancarkan program ini, setiap Puskesmas diberi kebebasan membuat program turunan. This matter, disesuaikan dengan karakter lingkungan dan masyarakat sekitar. “Puskesmas bisa membuat program yang lebih menarik, disesuaikan kondisi daerahnya," he said.

Ditambahkan oleh Kepala Bidang (Head of Division) Penyehatan Lingkungan dan Penyehatan Masyarakat, dr. Kurniyanto, berdasar evaluasi yang telah dilakukan faktor yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan ODF, bukanlah lingkungan semata.

But, lebih pada pemahaman dan SDM masyarakat, serta tradisi yang ada. “Bukan yang banyak sungai itu sulit ODF, buktinya kelurahan belum ada yang ODF," he explained. Therefore, pihaknya berharap petugas di lapangan selalu membe rikan motivasi dan pemicu agar gerakan ini bisa diterima masyarakat. (radar)