The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Princess Sri Tanjung I Karam, Two ABK Examined by Polair

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Putri-Sri-Tanjung-I-Karam,-Dua-ABK-Diperiksa-Polair

KALIPURO – Sehari setelah kapal landing craft tank (LCT) Putri Sri Tanjung I karam di dermaga beaching Pantai Bulusan, Kalipuro District, pihak Satuan Polisi Air (Satpol Air) Polres Banyuwangi langsung bertindak.

Kali ini dua anak buah kapal (abb) LCT Putri Sri Tanjung I yang bertugas ja ga saat kapal karam langsung diperiksa penyidik Satpol Air. Pemeriksaan dua ABK itu untuk mengetahui penyebab tenggelamnya kapal, karena ada indikasi sengaja ditenggelamkan.

Banyuwangi Police Chief of Police, AKP Subandi, mengatakan dua ABK yang dipanggil Satpol Air berinisial S dan H. Kedua ABK itu dimintai keterangan untuk memastikan penyebab kapal tenggelam. Berdasar penyelidikan yang dilakukan, dua ABK tersebut mengelak kapal disebut-sebut mengalami kebocoran.

”Informasi yang berkembangkan memang ada unsur kesengajaan, tapi berdasar keterangan dua ABK kapal tidak mengalami bocor,"explained Subandi. Subandi added, dua ABK yang diperiksa tersebut, saat kapal karam memang sedang bertugas jaga di dalam kapal.

Mereka bertugas mengawasi kalau ada air masuk terlalu banyak ke dalam kapal dan harus siap menguras air. However, pada saat kejadian, ombak yang menerjang begitu besar, sehingga air dengan mudah dan banyak masuk melalui buritan kapal.

”Dua ABK ini kewalahan menguras air yang masuk, karena air masuk lebih banyak daripada yang dikuras. Kesimpulan pemeriksaan kapal karam memang karena ada ombak besar,” he added. Monitoring of Jawa Pos Radar Banyuwangi, kapal LCT Putri Sri Tanjung I yang karam sampai Sabtu (11/6) posisinya masih seperti awal karam, buritan kapal masih di dasar laut.

Proses pengangkatan kapal belum berhasil dilakukan. Sampai kema rin para pekerja masih melakukan penyelaman untuk memasang pelampung besar di bawah kapal yang karam. Nanti pelampung yang sudah terpasang akan dipompa menggunakan kompresor agar bisa mengangkat bodi kapal yang karam.

”Hari ini (yesterday) baru tiga pelampung yang terpasang. Proses mengangkat kapal memang tidak sebentar, butuh waktu,“ ungkap Eko salah satu pekerja. As previously reported, Kapal LCT Putri Sri Tanjung I yang sudah lama mangkrak di dermaga beaching Pantai Bulusan, Kalipuro District, karam Rabu malam (8/6).

Lucky, karamnya kapal yang dikelola PT. PBS itu tidak menelan korban jiwa, karena kapal sedang tak berpenghuni. Temporary guess, karamnya kapal yang menjadi aset Pemkab Banyuwangi itu akibat dihantam ombak besar.

Informasi yang diperoleh, ombak menghantam buritan kapal sejak Rabu pagi (8/5). Karena hantaman ombak semakin kuat, air laut semakin banyak yang masuk ke dalam buritan. Lantaran berat sebelah, o'clock 20.30 kapal itu karam dengan posisi buritan berada di dasar laut dan miring 45 degrees. (radar)