The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Welcome Nyepi, Warga Start Bikin Ogoh-ogoh

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Nyepi Tiga Pekan Lagi

SRONO – Umat Hindu akan merayakan Hari Raya Nyepi pada 28 March 2017 coming. Meski masih tiga pekan lagi, umat Hindu di Bumi Blambangan sudah mulai melakukan persiapan menyambut Nyepi tersebut. Seperti yang dilakukan Eko Santoso, 35, Residents of Rejoagung Village, Srono . District, Banyuwangi. Dia sudah mulai membuat ogoh-ogoh untuk perayaan Nyepi.

‘’Saya sudah tujuh tahun kerja seni, bikin ogoh-ogoh,'' he said. Usually, he said, ogoh-ogoh tersebut akan diarak keliling jalan raya menjelang Hari Raya Nyepi. Next, semua ogoh-ogoh dibawa menuju lapangan Desa Sumbersewu, Muncar District.

Membuat ogoh-ogoh sebesar itu, Eko mengaku menghabiskan biaya Rp 6 million. Proses pembuatan ogoh-ogoh itu memakan waktu sekitar 15 hari atau setengah bulan. ‘’Ogoh-ogoh yang ini bertema Rahwono," he said. Eko mengaku dirinya sejak kecil bercita-cita menjadi seniman.

Dulu dia sempat jalan-jalan di Bali dan mendatangi sentra seni lukis. Saat itulah Eko melihat cara membuat ogoh-ogoh yang baik. Eko selama dua hari itu menimba ilmu dengan cepat tentang cara membuat ogoh-ogoh yang bagus. Kini nama Eko semakin dikenal sebagai seniman pembuat ogoh- ogoh.

Saat itu dia berkomitmen bila dirinya mahir nanti, dia bertekad membuat ogoh-ogoh paling bagus. Dengan membuat karya terbaik, according to him, dia akan membawa nama baik Desa Bagorejo. Akhirnya mimpi Eko itu menjadi kenyataan. Ogoh-ogoh karya Eko kerap menang dan menjadi juara satu.

‘’Sampai keseringan setiap lomba ogoh-ogoh selalu dari Bagorejo yang menang. Gak ada dari daerah lain," he said. Meanwhile, Suwadi, 47, warga Desa Sumbersewu, Muncar District, juga sudah membuat ogoh- ogoh buto. Proses pembuatan ogoh- ogoh tersebut, dia membutuhkan waktu 15 day.

‘’Kalau dikerjakan dengan maksimal bisa selesai setengah bulan. However, saya mengerjakannya sambil nyam bi bekerja membuat wadah ikan, jadi membuat ogoh-ogohnya agak lama. Hampir sebulan baru selesai,” jelas Suwadi. Dalam membuat ogoh-ogoh tersebut, Suwadi bergotong-royong bersama warga sekitar. Tidak hanya membuat ogoh-ogoh untuk kampung sendiri, Suwadi juga mengerjakan ogoh-ogoh daerah lain.

”Hanya bikin biasa saja. Yang penting ikut memeriahkan arak-arakan Nyepi,” ujar Suwadi. (radar)