The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Task Force to Watch Rice Mixing Mafia

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
: Irjenpol Setyo Wasisto (middle) saat menghadiri acara pelantikan Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpady) in Banyuwangi, last Wednesday (26-7).

KABAT – Ini peringatan keras bagi penggilingan padi di Indonesia, especially in Banyuwangi, yang terindikasi mengoplos bahan pangan. Satgas pangan di daerah diminta untuk melakukan pengawasan jika ada indikasi pengoplosan beras.

Regarding this issue, Ketua Satuan Tugas (Task Force) Pangan Inspektur Jendral Polisi Setyo Wasisto meminta agar tim satgas pangan di daerah memantau sejumlah komoditi pangan di Indonesia, tak terkecuali di Banyuwangi.

Salah satunya dengan menelusuri kemungkinan adanya mafia di penggilingan padi. Menurut jenderal polisi bintang dua itu, saat ini sudah ada aturan terkait harga eceran terendah (THE) gabah kering panen dan gabah kering giling.

Satgas Pangan Mabes Polri, lanjut Setyo, tak sekadar melakukan penegakan hukum. Tapi juga ikut terlibat dalam melakukan pengawasan, pendampingan hingga pemantauan sembako, sesuai amanah Perpres 71 year 2015.

“Kita tak murni hanya penegakan hukum. But, juga mengawasi sembako yang bisa berdampak terjadinya inflasi di daerah,” jelas Setyo saat menghadiri pelantikan pengurus DPC Perhimpunan Pengusaha Penggilingan Padi (Perpady) Banyuwangi di hotel El Royal, Last Wednesday (26/7).

Terkait sembako, negara harus hadir memberikan keamanan bagi masyarakat. It means, masyarakat harus bisa tersenyum mendapatkan pasokan dan harga sembako yang terjangkau.

Satgas Pangan yang dipimpinnya merupakan bukti nyata kehadiran negara untuk mengawasi distribusi pangan. Dalam pertemuan Satgas Pangan dengan Perpadi di Banyuwangi itu juga dalam rangkan mencari skema dan solusi untuk petani, collector, rice milling, trader, dan konsumen.

“Kami ingin mendapat masukan dan mencari solusi. Kami ingin petani untuk dan penggilingan padi berjalan dengan baik, tak ada gejolak. So, produsen untung, penggilingan juga tersenyum dan masyarakat ikut senyum,” jelas lelaki yang menjabat sebagai Kadiv Humas Mabes Polri itu.

Setelah bertemu dengan pengusaha penggilingan padi di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu, Setyo juga menyempatkan meninjau langsung gudang Bulog Wonosobo Kecamatan Srono.

Usai meninjau gudang bulog Kadiv Humas Polri yang didampingi Direskrimsus, Sekretaris Satgas Pangan dan BNN memberikan arahan kepada seluruh anggota Polres Banyuwangi di gedung Rupatama Polres Banyuwangi.

Meanwhile, Dewan Pakar Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpady) Jawa Timur Nelly Soekidi mengatakan, saat ini pihaknya menerima Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) mengenai harga eceran tertinggi (THE) beras medium sebesar Rp 9.000 per kilogram.

But, Perpadi meminta Permendag itu perlu direvisi mengingat jenis beras juga ada yang premium. “Harga beras tidak satu,He said. Pihaknya sepakat jika HET beras medium di kisaran Rp 9.000 per kilogram dan beras premium di kisaran harga Rp 11.000 up to Rp 12.000 per kilogram.

Zona perdagangan juga layak diperhatikan. For example, harga berasdi Jakarta tentu harganya tidak sama dengan harga beras Papua, atau beras Jawa Timur dengan Bangka. Maka hal itu yang juga harus diperhatikan. “Harapanya, harga beras tetap kondusif, asal pedagang, produsen dan konsumen bisa tersenyum,"he said. (radar)