The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Tindakan Asusila Marak, NU-Muhammadiyah Minta Hentikan Peredaran Miras

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Tindakan-Asusila-Marak,-NU-Muhammadiyah-Minta-Hentikan-Peredaran-Miras

GENTENG – Meningkatnya tindakan asusila yang melibatnya anak di bawah umur, membuat gerah dua organisasi keagamaan terbesar di Kabupaten Banyuwangi, Nahdlatul Ulama (NOT) dan Muhammadiyah. Ketua PCNU Kabupaten Banyuwangi, KH Masykur Aly, mengaku sangat prihatin terhadap aksi kriminal yang belakangan ini banyak terjadi dengan melibatkan anak yang masih di bawah umur, baik itu sebagai pelaku maupun korban.

“Sekarang banyak anak-anak terlibat perbuatan seperti itu (kriminal), kami sangat prihatin,He said. Untuk menyelesaikan masalah ini, Masykur mendorong pada semua lapisan masyarakat untuk melihat dan menaruh perhatian terhadap gejala yang sangat mengkhawatirkan itu, diantaranya orang tua harus meluangkan waktu yang cukup untuk menemani anak-anaknya saat beribadah dan belajar di rumah. Besides that, juga mengurangi tontonan televisi.

“Yang muslim setelah salat maghrib menemani mengaji dan belajar," he said. Keberadaan internet, light him, dianggap menjadi pemicu anak-anak terpengaruh dengan tindakan di luar norma dan hukum itu. So, orang tua harus lebih memberi perhatian terhadap aktivitas anak-anak di luar.

“Sekarang internet sangat mudah diakses oleh anak-anak, orang tua harus waspada,He said. Yang lebih penting lagi, he still said, kepedulian lingkungan terhadap kondisi sekitar. Mentioned, maraknya aksi kejahatan itu sebenarnya juga dipicu oleh lingkungan yang kurang peduli.

“Tidak adanya kepedulian lingkungan juga bisa memicu aksi-aksi seperti ini, untuk itu saya berharap warga di tingkat RT bisa menyadari hal ini dan pemerintah setempat sebagai fasilitator," he said. Not only that, Masykur menyebut mudahnya akses minuman keras (you look) di masyarakat juga diduga menjadi pemicu maraknya aksi kejahatan.

At the moment, miras itu seperti dijual bebas hingga anak-anak bisa mudah mendapatkan. “Minuman keras itu bisa menjadi awal semua kejahatan, untuk itu peredarannya harus lebih diawasi,He said. Meanwhile, ditempat terpisah ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Banyuwangi, Dr. H. Mukhlis Lahuddin, Msi, melalui sekretaris Ainur Rofi q, ST, MM, mengatakan secara lembaga Muhammadiyah sangat menyayangkan berbagai tindakan kejahatan yang belakangan ini marak terjadi di sejumlah daerah, including in Banyuwangi Regency.

“Kita sangat miris melihat kondisi generasi muda yang mengalami degradasi moral, ini tugas kita bersama untuk dibenahi sebagaimana amanat UUD 1945,” ucapnya. Menurut Rofi q, salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan memberi perhatian yang lebih kepada anak. Orang tua tidak bisa melepaskan begitu saja saat anak berada di sekolah.

“Kami mengimbau kepada orang tua jangan hanya menyerahkan pendidikan anak kepada sekolah," he said. Bagi Rofiq itu penting dilakukan karena jika anak dengan orang tua itu ada jarak, tidak menutup kemungkinan setiap mengalami masalah anak itu akan meminta saran dari teman sebayanya, yang itu belum tentu bisa memberi nasihat secara baik.

“Orang tua harus tetap memberikan pendampingan," he asked. Besides that, masih kata dia, peran aparat keamanan dalam mendeteksi secara dini kemungkinan perbuatan menyimpang yang dilakukan oleh anak-anak itu perlu ditingkatkan.

“Aparat perlu meningkatkan kewaspadaan,He said. Rofiq sependapat dengan Masykur Aly yang meminta peredaran minuman keras di masyarakat itu perlu mendapat perhatian khusus. At the moment, akses terhadap minuman keras cukup longgar hingga memicu anak-anak mengonsumsi dan mengakibatkan dampak yang kurang baik. “Peredaran minuman keras ini seharusnya dihentikan,He said. (radar)