The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Ada ‘Musala Terapungdi Green Airport

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Rombongan-Bupati-Anas-mengecek-interior-terminal-baru-Bandara-Blimbingsari-kemarin.
Rombongan Bupati Anas mengecek interior terminal baru Bandara Blimbingsari kemarin.

Pembangunan Terminal Bandara Terus Dikebut

ROGOJAMPI – Pembangunan terminal baru Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, terus menunjukkan progres. Until yesterday (29/8) pengerjaan terminal bandara yang mengusung konsep hijau tersebut sudah 80 percent. Jika tidak ada aral, terminal baru bandara yang berlokasi di Desa Blimbingsari, Rogojampi Kecamatan District, tersebut bakal dioperasikan secara resmi mulai Agustus 2017.

Hal itu terungkap saat Bupati Abdullah Azwar Anas memantau langsung proses pembangunan terminal baru Bandara Blimbingsari tersebut kemarin (29/8). Bukan hanya bangunan utama, sejumlah pengerjaan prasarana penunjang, seperti outlet usaha mikro, small, and secondary (UMKM), hingga bangunan musala dan toilet, juga terus dikebut.

Musala dan toilet tersebut akan dikelilingi kolam renang sehingga menyerupai musala terapung. Regent Anas said, pembangunan terminal baru Bandara Blimbingsari dilakukan tanpa dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (State Budget).

Green airport tersebut dibangun dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banyuwangi dan APBD Provinsi Jatim senilai kurang-lebih Rp 70 billion. “Dana yang digunakan berasal dari APBD Banyuwangi mulai tahun 2014 sampai APBD 2016 dengan total Rp 40 billion, sedangkan APBD Jatim senilai Rp 30 billion," he said.

Anas added, pembangunan terminal baru bandara tersebut dilakukan secara bertahap sehingga terkesan lambat. according to her, pembangunan dilakukan bertahap dalam rangka memenuhi rasa keadilan masyarakat. “Karena masih banyak jalan yang rusak. So, tidak mungkin pembangunan bandara dilakukan dalam satu kali tahun anggaran," he said.

Pihaknya memang lebih memilih memanfaatkan dana APBD untuk membangun terminal bandara tersebut daripada menggunakan dana bantuan APBN. Because, jika dibiayai APBN, pemkab tidak bisa “mengintervensi” konsep terminal baru tersebut.

“Kalau dibiayai APBN, kita tidak bisa mengintervensi desainnya. Bisa-bisa dibangun dengan kaca- kaca seperti bandara pada umumnya. Tidak bisa membangun terminal baru bandara dengan konsep green dan mengakomodasi budaya lokal seperti ini," he said.

Monitoring of Jawa Pos Radar Banyuwangi, bangunan terminal baru Bandara Blimbingsari didesain khusus untuk mengoptimalkan embusan angin sebagai media penyejuk ruangan. Oleh karena itu, dinding di sisi kanan dan kiri terminal baru itu menggunakan bilah-bilah kayu dan dilengkapi kolam.

Not only that, atap terminal baru tersebut yang mengusung desain rumah Oseng itu dimanfaatkan sebagai taman. Belum cukup di situ, terminal baru tersebut juga dilengkapi ruang khusus para pengantar. Dengan keberadaan ruangan yang berlokasi di lantai dua itu, diharapkan budaya masyarakat lokal mengantarkan kerabatnya yang hendak bepergian tidak tersingkir.

"So, terminal baru ini tidak menghilangkan tradisi masyarakat Banyuwangi,” jelas Anas. Still according to Anas, kompleks terminal baru Bandara Blimbingsari juga akan dilengkapi outlet UMKM lokal. Thus, airport tidak hanya akan menjadi etalase barang-barang mewah, tapi juga mengakomodasi hasil kreasi masyarakat lokal.

“Kalaupun nanti diserahkan ke pusat, kami berharap UMKM bisa memamerkan produknya sepanjang tahun di terminal ini. Kami berharap UMKM diberi kompensasi, tarif sewa outlet-nya tidak setinggi tarif sewa di bandara pada umumnya. Because, selama ini UMKM sulit masuk ke bandara karena tarif sewa outlet sangat mahal," he concluded. (radar)