SRONO–Khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap putri kesayangannya, Lilis, 39, warga Dusun Sumberdadi, Village/District of Tegaldlimo, menyurati Kapolres Banyuwangi, AKBP Nanang Masbudi. Because, laporannya kepada polisi belum mendapatkan respons positif.
Dikoni rmasi kemarin (19/3), Lilis mengungkapkan, anak gadisnya berinisial OD, 16, telah hilang dari rumahnya, sejak beberapa bulan lalu. Berbagai upaya pencarian telah dia lakukan. sadly, until yesterday, dia belum mengetahui
keberadaan putrinya, yang masih duduk di bangku kelas XI SMA tersebut.
Lilis mengaku, beberapa waktu lalu dia berhasil berkomunikasi melalui handphone (HP) dengan OD. at that time, OD mengaku berada di Surabaya untuk menempuh sekolah modeling dan meminta ibunya tak mencarinya lagi. Of course, Lilis tidak percaya begitu saja terhadap pengakuan putrinya itu.
It turns out, kecurigaan Lilis benar. After a few days, dia mendapat kabar dari seorang rekannya bahwa OD berada di salah satu rumah kos di Jalan Pamogan No 188, Denpasar, Bali. Informasi itu juga menyebutkan, OD bekerja di salah satu diskotik di Pulau Dewata. Untuk memastikan kabar tersebut, Lilis meluncur ke Bali. That's right, dia menemukan putrinya dan langsung mengajaknya pulang.
“Dari pengakuan OD, dia pergi tanpa pamit, setelah diajak perempuan bernama Nia, residents of Kedungwungu Village, Tegaldlimo . District,” ungkap Lilis kepada RaBa saat ditemui di daerah Kecamatan Srono, yesterday. Lilis menambahkan, sebelum mengajak OD pergi ke Bali, Nia sempat membuatkan kartu tanda penduduk (KTP) untuk gadis di bawah umur tersebut. Umur OD sudah dituakan
Becomes 19 year. “Beberapa hari di rumah, saya melihat perubahan drastis pada pribadi anak saya," he explained.
Pada Sabtu malam (3/3), OD kembali kabur dari rumah. Of course, Lilis kelabakan. Especially, berulang kali dia mencoba menghubungi nomor HP putrinya itu, namun tidak membuahkan hasil karena sudah tidak aktif. “Sekarang (yesterday, Red) saya tidak mengetahui keberadaan putri saya. As a parent, saya merasa tertekan dan khawatir kalau sesuatu yang buruk terjadi pada OD,” keluh Lilis.
Saat ditanya mengapa menyurati kapolres, Lilis mengaku, hanya itu yang bisa dia lakukan. Because, laporannya kepada polisi tidak ditanggapi secara serius. “Laporan saya tidak ada tindak lanjutnya. Even, kejadian itu dianggap kenakalan remaja. Justru sebaliknya, saya ditakut-takuti OD terlibat pemalsuan KTP,"He regretted.
Lilis mengaku memberanikan diri menyurati kapolres lantaran sudah tidak tahu harus mengadu ke mana lagi. "Today (yesterday, Red), surat pengaduan ini saya kirimkan. Semoga ada tindak lanjutnya, sehingga anak saya bisa diselamatkan dan kejadian serupa tidak menimpa korban yang lain,"hope". (radar)
