The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Anas Paparkan Kesiapan Banyuwangi Sambut Pertemuan IMF-WB Saat Diwawancarai Voice of America

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memaparkan sejumlah inovasi pengembangan daerah saat diwawancara Voice of America (VoA) in his office, Washington DC.

Kunjungan sekaligus untuk promosi Banyuwangi itu difasilitasi Kementerian Luar Negeri (Ministry of Foreign Affairs).

Anas juga memaparkan kesiapan Banyuwangi menyambut pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan World Bank (World Bank) 2018 in Bali, next October.

Dalam ajang yang diikuti 17.000 delegasi dari seluruh dunia itu, Banyuwangi telah ditetapkan sebagai bandara penunjang. Sebagian delegasi negara bakal mendarat dan berwisata di Banyuwangi.

Kami jelaskan persiapan Banyuwangi. For example, bandara dan infrastruktur lainnya yang terus dikembangkan dengan dukungan penuh pemerintah pusat. Ketua Panitia Pertemuan IMF-World Bank, Pak Luhut Panjaitan, juga telah meninjau ke Banyuwangi bersama Menteri Keuangan dan Gubernur BI,” ujar Anas dalam pernyataan resminya, Wednesday (11/7/2018).

Dalam pertemuan IMF-WB itu, Banyuwangi menargetkan bisa menggaet 2.000 delegasi untuk bermalam dan berwisata di Banyuwangi. Sehingga berdampak ke ekonomi lokal, mulai akomodasi, culinary, suvenir, hingga pelaku usaha pariwisata lainnya.

Kamis siap. Acara itu adalah momen penting bagi Indonesia, baik dari sisi politik global, economy, maupun pariwisata. Dan kami berterima kasih ke pemerintah pusat yang telah menunjuk Banyuwangi sebagai daerah penunjang,” he said.

Dalam wawancara dengan VoA, Anas juga ditanya soal pengembangan wisata di Banyuwangi.

Saya sampaikan, bagi Banyuwangi, pariwisata bukan hanya soal mendatangkan wisatawan, tapi juga bagian dari konsolidasi pembangunan infrastruktur, konsolidasi pengembangan seni-budaya, konsolidasi birokrasi, dan perubahan perilaku,” he said.

Tentu dampak ekonomi juga menjadi tujuan, dan pariwisata efektif menggerakkan ekonomi. Itu terbukti dengan peningkatan pendapatan per kapita masyarakat Banyuwangi serta penurunan kemiskinan,” Anas added.

VOA sendiri adalah siaran multimedia (radio, television, and internet) yang dibiayai pemerintah AS, yang menyiarkan informasi dalam 53 bahasa. VoA berkantor pusat di Washington DC, dan setiap pekannya menjangkau ke lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia.

Previously, delegasi Banyuwangi juga diterima Dubes Indonesia untuk AS Budi Bowoleksono, di Wisma Indonesia. Dibiayai Kemenlu, Banyuwangi difasilitasi bertemu dengan lebih dari 80 pelaku usaha pariwisata AS dari American Society of Travel Agents (ASTA).

Beragam destinasi Banyuwangi dipaparkan, seperti Kawah Ijen dengan fenomena api biru (blue flame) dan G-Land yang merupakan salah satu pantai berombak terbaik di dunia untuk selancar. Ditampilkan pula Tari Gandrung, Banyuwangi traditional dance, yang mendapat apresiasi luas publik AS.