IMAGE – Hujan deras disertai angin kencang melanda Dusun Gembolo, Purwodadi Village, Gambiran District, dan Dusun Petahunan, Jajag Village, Gambiran District, membuat sejumlah bangunan porak-
Hujan deras disertai angin kencang terjadi sejak pukul 13.00. Originally, angin hanya landai selama dua jam. Just around 15.30, warga merasakan terpaan angin mulai kencang di kawasan tersebut.
Kandang ayam pedaging milik Slamet Riyanto, 44, yang ada di persawahan Dusun Gembolo, Purwodadi Village, Kecamatan Gambiran langsung ambruk. “Anginnya kencang banget,” terang Slamet Riyanto.
Slamet mengaku, sebelum kandang ayamnya itu ambruk dirinya berada di kandang untuk memberi pakan dan memeriksa semua ayam miliknya yang berjumlah 3.700 tail. “Ada gemuruh angin, saya langsung keluar dari kandang,” he said.
Slamet mengaku sempat ketakutan saat mendengar suara gemuruh angin. Especially, sejumlah pohon yang ada di sekitar kandang ayam miliknya itu juga banyak yang tumbang.
“Dedaunan banyak yang terbang, saya menjauh dari kandang, saat kembali ke kandang sudah ambruk,” he said.
At that time, ungkap Slamet, dirinya belum berani mengevakuasi ayam yang ada di kandang ayanmya karena takut ada angin susulan. New at 21.30, dengan dibantu warga mengambili ayam yang masih hidup. “Ayamnya hampir separo mati,” he said.
Kepala Dusun Petahunan, Jajag Village, Gambiran District, Supingi, 54, mengatakan saat ada angin kencang pada Kamis sore (1/2), sedikitnya tiga bangunan milik warga rusak. Kerusakan itu pada bagian atap. “Pepohonan banyak yang tumbang,” the light.
Supingi menyebut, tiga bangunan milik warga yang rusak akibat diterjang angin, itu berupa gudang milik Budi, rumah milik Samsyul, dan bengkel milik Suwarno. Kerusakan itu berupa atap bangunan beterbangan.
“When it happened, angin bertiup sangat kencang. Besides that, juga turun hujan dengan deras. Hujan mulai turun sejak siang, sempat berhenti tapi hujan lagi, lalu ada angin kencang itu,” he said.
Meanwhile, pihak BPBD Kabupaten Banyuwangi melalui Kepala Bidang (Head of Division) Kedaruratan dan Logistik, BPBD Banyuwangi, Eka Muharam, mengatakan bencana angin kencang di Kecamatan Gambiran itu tergolong kecil dan belum masuk kewenangan BPBD. “Hanya kerugian material, tidak berdampak terhadap warga,” the excuse.
From the information received, explained Eka, jenis angin yang telah merusak bangunan milik warga itu dianggap angin biasa yang kebetulan sangat kencang, bukan jenis angin putting beliung.
“Hasil assesment dan konfirmasi kejadian di Dusun Gembolo, itu bukan angin putting beliung,” he said.
Eka menambahkan, kerusakan yang terjadi bukan semata-mata karena faktor angin. But, kondisi kandang juga berpengaruh terhadap kerusakan. “Kandang ayam ambruk karena pilarnya roboh,” the excuse.
Meski belum menjadi wewenangnya, it's clear, BPBD akan tetap mengkoordinasikan kejadian ini dengan Dinas Pertanian, selaku pihak yang berwenang menangani persoalan peternakan di Banyuwangi.
“Ruang lingkup untuk penanganan kejadian seperti itu lebih besar menjadi tugas dinas teknis,” he said.
Camat Gambiran Danisworo, saat dikonfirmasi kandang ayam yang ambruk di Dusun Gembolo, Purwodadi Village, itu belum memilki izin pendirian. Setelah kejadian ini, bila akan mendirikan ulang harus mengurus izin dulu. “Kandang ayam itu tidak ada izinnya,” he said.
Menurut camkat, selama ini banyak keluhan dari warga terkait usaha pemakan ayam itu, takni banyaknya lalat yang berpotensi merugikan tanaman di sekitar lokasi kandang. “Kandang ayam itu dikeluhkan warga,” he said.
Terkait kerusakan akibat angin kencang di Dusun Petahunan, Jajag Village, Camat Danisworo ternyata belum mengetahui. In fact, dia tahu ada kandang ayam yang ambruk di Dusun Gembolo, Purwodadi Village, itu juga bukan dari pemerintah desa.
“Yang saya tahu hanya di Gembolo,” he concluded.
