The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Angin Puting Beliung Hajar 5 districts

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

IMAGE, Jawa Pos Radar Tile – Angin puting beliung memporak-porandakan perumahan warga di lima kecamatan yang ada di daerah Banyuwangi selatan pada Sabtu sore (25/2). as a result, ratusan rumah milik warga rusak berat, currently, dan ringan.

Lima kecamatan yang daerahnya diserang angin puting beliung itu Kecamatan Kalibaru, Glenmore, Tegalsari, Gambiran, and Cluring. Dari kelima daerah itu, yang paling parah tampaknya di Desa Yosomulyo, Gambiran District. "Exist 84 rumah warga yang rusak akibat putting beliung,said the Village Head (village head) Yosomlyo, Joko Utomo Purniawan.

Menurut Kades Joko, angin puting beliung yang disertai hujan deras dan petir itu terjadi sekitar pukul 14.30. Angin kencang dari arah barat. Puluhan rumah warga yang dilewati angin atapnya banyak yang beterbangan. “Semua ada 84 rumah yang rusak," he said.

Kerusakan akibat angin putting beling ini, light him, paling banyak bagian atap. Genting dan asbes, semua beterbangan. Besides that, juga ada rumah warga yang rusak karena tertimpa pohon yang ambruk. “Semua beterbangan,He said.

Kades Joko menyebut dari 84 rumah warga yang rusak itu, berada di empat dusun, yaitu Dusun Krajan, Sidorejo Wetan, Sidorejo Kulon, dan Sidomukti. “Dari empat dusun itu, yang parah di Dusun Sidorejo Wetan, there is 68 rumah yang rusak," he said.

Dalam bencana alam ini, Kades Joko menyebut tidak ada korban jiwa. It is just, kerugian warga diperkirakan mencapai Rp 200 million. “Angin puting beliung ini seperti langganan di Desa Yosomulyo, hampir setiap tahun ada puting beliung,” ungkapnya seraya menyebut pada 2014 angin puting beliung merusak seratus rumah warga.

Selain di Desa Yosomulyo, di Desa/Kecamatan Gambiran juga dilewati angin putting beliung dan merusak dua rumah di Dusun Stembel, Gambiran village. Kedua rumah itu milik Munisah, 60, dan Moh Dalhari, 55. “Kerusakan bagian atap,” cetus Sekretaris Desa (Sekdes) Gambiran, Binar Cahya Putra.

Meanwhile, angin puting beliung tidak hanya merusak perumahan warga. Kandang ayam milik Isman Affandi, 51, di Dusun Cemetuk, Desa/Kecamatan Gambiran rata dengan tanah. Around 6.500 ekor ayam berusia 12 hari yang sedang diternakkan di kandang itu banyak yang mati. “Kapasitas kandang 8.000 tail, tapi terisi 6.500 tail,” cetus Isman Affandi.

Menurut Isman, angin kencang terjadi sekitar pukul 14.30. Saat itu hujan turun deras dengan disertai petir. Ia masih berada di kandang untuk memeriksa ayamnya. “Angin datang tiga kali, dari arah barat, north, and south," he said.

Isman mengaku sempat terjebak di dalam kandang ayamnya. Angin yang bertiup kencang itu, menerjang kandang ayamnya hingga ambruk rata dengan tanah. “Yang mati sekitar 1000 tail, kerugian ada Rp 200 million," he said.(gas/abi)

source