The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Banyuwangi Punya Rumah Using untuk Pusat Aktivitas Pertanian

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Di Desa Banjarsari, Glagah District, Banyuwangi, kini terdapat gedung baru bergaya rumah Suku Using, yang menjadi pusat aktivitas pertanian untuk dua kecamatan, Glagah dan Licin.

“Tempat ini sangat strategis. Letaknya di rute menuju Kawah Ijen. Gedung ini diharapkan bisa mendekatkan pelayanan pada para petani,” said the Regent of Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Tuesday (23/10/2018).

Glagah dan Licin merupakan kecamatan dengan potensi pertanian yang sangat besar. Dua kecamatan ini terkenal menghasilkan produk tanaman hortikultura seperti durian, manggis, varietas padi unggulan, serta berbagai pertanian organik lainnya. Gedung ini akan menjadi aktivitas dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP).

Tempat ini menjadi sebagai pusat penyuluhanan dan pelayanan bagi petani, display produk pertanian, dan aktivitas pertanian lainnya,” said Anas.

Anas hopes, di gedung yang berada di lahan seluas 1800 meter persegi tersebut, bisa memberikan kontribusi bagi dunia pertanian di Banyuwangi.

“Saya harap dengan adanya gedung ini pelayanan terhadap petani lebih optimal, sehingga produk petani menjadi lebih baik dan menguntungkan,Said Anas.

Selain itu dengan arsitektur gedung yang berciri khas rumah Suku Using, menurut Anas, ini juga bisa menjadi destinasi wisata. Apalagi lokasinya yang strategis berada di jalur menuju Kawah Ijen.

Bisa menjadi destinasi wisata pertanian. Wisatawan yang hendak mengetahui produk-produk pertanian Banyuwangi, bisa datang ke tempat ini. Karena di lahannya yang luas ini juga ditanam aneka hortikultura. Itu ada mangga pisang, unik kan,” said Anas.

Head of the Banyuwangi Agriculture Service, Arief Setiawan, say, kultur petani di Glagah dan Licin mayoritas masih tradisional. Dengan adanya pusat pertanian ini, diharapkan perlahan bisa mengubah cara petani menjadi lebih moderen.

Dengan cara mekanisasi, diharapkan produksi pertanian bisa meningkat, yang sekaligus turut membuat ekonomi petani lebih baik,” Arief said.

Ditambahkan Arief, gedung ini juga akan menjadi tempat berkoordinasi bagi para Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). Para petani bisa memanfaatkan PPL untuk berkonsultasi terkait segala hal tentang pertanian. Mulai dari konsultasi bibit, fertilizer, pembasmian hama, and others. Total jumlah PPL di Banyuwangi sekitar 160 person.

Besides that, produk-produk petani juga akan diletakkan di tempat ini untuk meningkatkan pemasaran.

Kami juga siapkan tenaga on-call, dengan mendatangi petani yang membutuhkan bantuan. Tinggal telpon kami,” terang Arief.

Selain di Kecamatan Glagah, Pemkab juga membangun tempat serupa di Kecamatan Tegaldlimo untuk melayani masyarakat di kawasan Banyuwangi Selatan.