BANYUWANGI – PT. Semen Bosowa terus memperbesar investasinya di Bumi Blambangan. Setelah sukses melakukan groundbre- aking pembangunan pabrik semen dengan investasi Rp 800 billion, kini gi- liran pembangunan pabrik liquid petroleum gas (LPG) yang mulai dirintis. Tasks executor (Plt) Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Abdul Kadir mengungkapkan, melalui bendera PT. Misi Mulya Petro Nusa, Bosowa bersama jaringan bisnisnya akan mendirikan pabrik pengapalan LPG.
Proses perizinan pembangunan baru itu sudah masuk ke kantor BPPT Banyuwangi. “Nilai investasinya sebesar Rp 1 trillion,” ungkap Abdul Kadir. According to Kadir, pabrik gas itu akan dibangun di lokasi pembangunan pabrik semen Bosowa. At the moment, Bosowa memiliki lahan seluas 18 hectare (he has) di Kelurahan Bulusan, Kalipuro District. Land area 18 ha itu rencananya akan dipecah menjadi dua.
Land area 9 ha akan dibangun pabrik semen Bosowa, and 9 ha sisanya akan dibangun pabrik pengapalan gas elpiji. “Sekarang kita sedang memproses ulang izin peruntukan lahan,"said Kadir. Previously, PT. Bosowa Banyuwangi sudah mengajukan permohonan izin peruntukan lahan kepada Bupati Abdullah Azwar Anas untuk pembangunan pabrik semen. Surat keputusan (SK) bupati tentang izin peruntukan lahan sudah turun sebelum pemancangan tiang pertama pabrik itu dilakukan.
At the moment, Bosowa sudah me- ngajukan izin peruntukan lahan guna pembangunan pabrik gas tersebut. “Di atas lahan seluas 18 hektare itu akan dibangun dua industri besar,” he said. Pembangunan pabrik semen sudah dimulai. Pembangunan pabrik gas baru proses perizinan. “Semua izin pendirian pabrik LPG tersendiri. Perizinan dan amdal pabrik gas berbeda dengan izin pabrik semen, semua harus proses izin ulang,He said. Pabrik LPG itu diproyeksikan menyuplai gas ke Indonesia Timur. Forward, transportasi angkutan gas diprioritaskan pada transportasi laut. “Suplai terbesar pabrik gas itu adalah Indonesia Timur,” he said. (radar)
