The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Dilepas Bupati, Kloter 9-10 Berangkat Besok

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Dilepas-Bupati,-Kloter-9-10-Berangkat-Besok

Meanwhile, pemberangkatan calon jamaah haji (CJH) Banyuwangi kurang sehari lagi. As much 977 CJH Banyuwangi yang tergabung dalam kloter 9, 10, and 11, rencananya akan diberangkatkan secara bergiliran mulai besok.

Sesuai agenda, Kamis besok (11/8) group 9 and 10 berangkat lebih dulu. The next day, CJH yang tergabung pada kloter 11 diberangkatkan menuju Surabaya menggunakan bus. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Kantor Kementerian Agama (Ministry of Religion) Banyuwangi, kemarin para CJH sudah mulai mengumpulkan koper jamaah yang sudah terisi.

Koper-koper itu dikumpulkan menjadi satu di aula Kemenag, selanjutnya dikirim menggunakan truk menuju Surabaya. Koper-koper tersebut dikirim terpisah dengan jamaah. Sampai siang kemarin baru separo jamaah yang sudah mengumpulkan koper.

”Besok (today) terakhir pengumpulan koper, karena tanggal 11 Agustus sudah harus dikirim,“ kata salah satu petugas dari Kemenag. Head of the Banyuwangi Ministry of Religion, Santoso, mengatakan CJH yang tergabung dalam kloter 9 and 10 akan diberangkatkan pada 11 Agustus sekitar pukul 19.00.

Pemberangkatan dilepas Bupati Abdullah Azwar Anas dari depan kantor Pemkab Banyuwangi. Semen tara itu, group 11 yang tergabung dengan jamaah Bondowoso dan Surabaya diberangkatkan pada tanggal 12 Agustus pukul 19.00 di depan kantor Kemenag Banyuwangi, Adi Sucipto Street.

Santoso emphasized, meski kloter 11 bercampur dengan jamaah asal daerah lain, mereka diimbau tidak khawatir. Pihak penyelenggara haji sudah menyiagakan satu petugas kesehatan yang berasal dari Banyuwangi untuk memberikan layanan kesehatan kepada para CJH.

”Biasanya kalau tergabung dengan kloter lain dokternya orang luar Banyuwangi. Tahun ini orang Banyuwangi. Jadi enak kalau koordinasi mengenai kondisi jamaah di kloter 11,” kata Santoso. Tahun ini CJH Banyuwangi yang berusia lanjut dan kategori risiko tinggi bisa dibilang sangat tinggi.

Therefore, yang perlu diperhatikan saat berada di perjalanan dan Tanah Suci adalah menjaga kesehatan dengan baik. Selain harus mawas diri, CJH harus sering-sering berkonsultasi dengan para dokter yang siaga di tiap kloter.

”Semua petugas haji dan petugas kesehatan saat manasik kemarin sudah kami perkenalkan kepada seluruh CJH. Hal itu bertujuan agar para CJH mengenal lebih dekat para dokter, terutama yang risiko tinggi,"he said. Dia mengimbau seluruh CJH agar patuh dan taat pada semua arahan petugas haji yang bertugas.

Mereka diharapkan lebih kompak lagi dengan jamaah lain saat berada di Tanah Suci. Itu perlu dilakukan agar dalam melakukan koordinasi selama menjalankan ibadah di Tanah Suci lebih mudah. ”Kesehatan harus dijaga, kepatuhan dan kekompakan juga perlu dijaga saat di Tanah Suci," he said.

Barang bawaan CJH perlu diperhatikan. Mereka diimbau tidak lagi nyolong-nyolong membawa barang bawaan yang semestinya dilarang dibawa ke Tanah Suci. Barang-barang yang dilarang dibawa, antara lain pisau, barang yang mudah meledak, barang cair, and others. Berat barang bawaan di dalam koper dibatasi hingga 32 kilogram.

”Intinya para CJH harus patuh pada aturan yang telah disampaikan. Itu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” he said. Tahun ini prosesi lempar jumrah berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya CJH asal Indonesia boleh melakukan lempar jumrah saat pagi hari hingga siang, tahun ini tidak diperbolehkan lagi.

Hal itu dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Because, pada pagi dan siang jumlah jamaah dari seluruh dunia yang melempar jumrah sangat banyak. ”Muasasah telah memberikan surat kepada kami bahwa jamaah Indonesia hanya boleh melakukan lempar jumrah pada malam hari. Mohon doanya kepada seluruh masyarakat Banyuwangi agar para CJH kembali pulang ke Tanah Air dengan selamat," he concluded. (radar)