ID TEXT – Service PU Irrigation Banyuwangi sedang fokus dalam transformasi data fisik menjadi data digital. Recovery aset ini dilakukan pada peta-peta aset sungai daerah aliran irigasi di beberapa titik. Salah satunya yakni di daerah Bajulmati, Secawan Bate dan Kumbo.
Secretary PU Irrigation Banyuwangi, Riza Al-Fahroby, mengatakan bahwa ini merupakan langkah dinas dalam menandai era baru atas pengelolaan aset. According to him, recovery aset ini tidak hanya menghadirkan keuntungan efisiensi dan aksesibilitas, tetapi juga memberikan dorongan signifikan pada berbagai kegiatan dinas.
“Jadi data yang menerangkan peta existing, mulai dari peta lama, peta pelimpahan ke daerah hingga peta terbaru,” ujar Riza.
Riza menyebut, ada banyak tujuan dari kegiatan recovery aset ini. First of all, dengan menyimpan data aset dalam format digital, perusahaan dapat meminimalkan risiko kehilangan atau kerusakan fisik.
“Data digital dapat disimpan secara aman dalam infrastruktur komputer yang memadai, sehingga mengurangi kemungkinan kerugian yang disebabkan oleh bencana alam, pencurian, atau kerusakan fisik lainnya,” clear.
Next, data digital memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mengelola dan memulihkan aset. Proses recovery aset menjadi lebih cepat dan efisien karena data dapat dengan mudah dicari.
Besides that, dengan adanya salinan data yang dapat ditemukan di berbagai lokasi secara online, Service PU Irrigation Banyuwangi memiliki cadangan yang dapat diandalkan untuk pemulihan aset dalam situasi darurat.
“Peralihan ke data digital juga mendorong pengembangan teknologi baru dalam domain recovery aset,” he said.
Overall, peralihan dari data fisik ke data digital mendorong kegiatan recovery aset ke era modern.
Naturally, dengan ini Dinas PU Irrigation Banyuwangi telah berhasil mengimplementasikan strategi pemulihan aset berbasis data digital yang memiliki keunggulan kompetitif dan signifikan. Dengan manfaat efisiensi, fleksibilitas, dan inovasi yang berkelanjutan.
