BANYUWANGI – Petani di Desa Parangharjo, Songgon District, Kabupaten Banyuwangi terancam merugi. Pasalnya tanaman padi yang mulai menguning diserang hama tikus.
Reporting from radarbanyuwangi, mereka terpaksa harus memanen lebih awal untuk menghindari kerugian yang lebih besar. In fact, para petani di Dusun Krajan Timur, Parangharjo village, terpaksa memanen tanaman padi yang daunnya masih hijau. Itu karena hama tikus yang menyerang tanamannya terus menyebar.
“Kita terpaksa memanen lebih awal, karena diserang hama tikus,” ujar Sujatmiko, 50, local people.
Sujatmiko mengungkapkan, padi yang memasuki usia dua bulan itu banyak diserang hama tikus, dan itu bisa mengakibatkan gagal panen.
Beberapa petani, he continued, sudah mengantisipasi dengan cara melakukan penyemprotan bahan kimia, tapi serangan tikus masih menggila.
“Sudah beberapa kali disemprot, masih tetap saja,” ujar Sujatmiko.
Di Kecamatan Songgon, lanjut Sujatmiko, banyak para petani yang mengeluhkan hama tikus ini.
“Dampak dari serangan ini, para petani bisa mengalami kerugian yang tinggi. Bisa terancam gagal panen, atau hasil panen tidak bisa maksimal,” he said.
Meanwhile, petani lainnya Eko Wahyudi, 30, from the village of Krajan, Desa/Kecamatan Songgon mengatakan, tanaman padi miliknya juga banyak yang diserang hama tikus. Sawah dengan luas seperempat hektare itu, kini telah banyak yang diserang hama tikus.
“Hama tikus ini mulai menyebar,” he said.
Hari mengaku telah beberapa kali melakukan penyemprotan, dan menggunakan racun tikus. But, tetap tidak ada hasilnya. In fact, tikus semakin menyebar dan banyak.
“Sudah segala cara, saya sekarang hanya pasrah. Lebih baik dibiarkan dan mulai menanam baru,” he concluded. (KabarBanyuwangi)
