TEGALDLIMO – Para petani di Desa Kendalrejo dan Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo dirundung pilu. Tanaman padi yang akan segera dipanen, kini banyak yang rusak gara-gara ada serangan tikus. as a result, mereka rugi besar karena gagal panen kemarin (7/3).
Serangan tikus pada tanaman padi itu, beberapa pekan terakhir merajalela dan itu membuat tanaman banyak yang mati. Para petani sebenarnya sudah mengantisipasi menggunakan racun, tapi tetap tidak mempan. Kawanan tikus tetap menyerang dengan memakan akar dan batang tanaman padi hingga habis.
From the observation of Jawa Pos Radar Tile, serangan hama tikus itu terlihat jelas. Tanaman padi milik sudah banyak yang berserakan dan ditemukan banyak sarang tikus. Para petani ada yang memilih membiarkan sampai mati. But, ada pula yang memotong tanaman itu dibuat pakan sapi.
Salah satu petani, Tugi, 50, asal Dusun Kutorejo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo mengatakan terpaksa memotong padi miliknya karena sudah tidak bisa diharapkan lagi. Tanaman padi yang seharusnya bisa dipanen sebulan lagi, kini telah rusak akibat serangan tikus.
“Tanaman padi rusak, mending dibabat (dipotong) untuk pakan sapi. Kalau dibiarkan malah membuat sedih,” kata sambil memotong tanaman padi bersama adiknya, Yahman, 42. Tanaman padi milik Tugi itu luasnya sekitar seperempat hektare. Dari tanaman seluas itu, semuanya rusak dan tidak ada yang bisa diselamatkan.
“Dari awal sampai perawatan, sudah habis Rp 3 million more," he said. Tapi bila ditotal mulai membeli benih, tanam, dan biaya operasional, maka kerugian mencapai puluhan juta rupiah. “Petani lain yang mengalami nasib seperti ini sangat banyak, petani pusing serangan tikus menggila,” kata Yahman, adik Tugi.
Yahman menyebut serangan tikus itu juga terjadi di persawahan yang ada di Desa Kendalrejo. Tanaman padi milik saudaranya juga rusak akibat serangan tikus. “Punya saudara saya itu ada yang setengah hektare rusak, penyebabnya serangan tikus juga," he said. (radar)
