The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

High Selling Price, Happy Watermelon Farmer

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

MUNCAR, Jawa Pos Radar Tile – Harga buah semangka bertahan di kisaran Rp 6.700 per kilogramnya. Harga itu oleh petani semangka di Dusun Krajan, Sumbersewu Village, Muncar District, Banyuwangi, dianggap mahal, Friday (5/5). Mereka mengaku senang karena dengan harga itu bisa menutupi biaya perawatan yang cukup tinggi.

Salah satu petani semangka, Sutomo, 53, mengaku sangat senang dengan harga yang masih cukup tinggi, di kisaran Rp 6.500 up to Rp 6.700 per kilogram. “Apalagi pupuk subsidi untuk buah semangka sudah dicabut, biaya produksi lebih mahal," he said.

Harga semangka yang tinggi itu, kata Sutomo, sangat jarang terjadi. Because, biasanya harganya di kisaran Rp 3.000 up to Rp 5.000 per kilogram. “Musim panen kedua ini, thank god harga jual tinggi,” he added.

Menurut Sutomo, harga semangka itu dianggap dapat menutup biaya perawatan yang cukup tinggi yang mencapai Rp 50 juta per hektare. “Bisa balik modal untuk musim tanam ini,"he said to the Jawa Pos Radar Tile.

Meski disambut bahagia, ada beberapa kendala yang masih dialami oleh petani semangka, yakni dicabutnya pupuk subsidi untuk buah jenis initersebut. “Dua musim ini bibit semangka juga sulit," he said.

Salah satu pedagang buah, Jumali, 47, asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengatakan, sudah seminggu yang lalu mendapat kabar di daerah Banyuwangi sudah memasuki masa panen semangka. “Rencana akan dijual ke Kota Surabaya dan beberapa wilayah lainnya,He said.

Tingginya harga semangka ini, kata Jumali, disebabkan karena daerah lain belum memasuki musim panen. “Tapi sebentar lagi akan masuk musim panen, dan itu bisa turun," he said.

Meski harga jual sudah menyentuh Rp 6.700 per kilogram, Jumali menyebut harga itu sudah turun dari beberapa bulan sebelumnya yang sempat menyentuh angka Rp 8.000 per kilogram. “Semakin banyak barangnya (watermelon), harganya akan turun terus," he concluded.(gas/abi)

source