The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Harga Merosot, Petani Tetap Tanam Cabai

Illustration
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Illustration

WONGSOREJO – Meski harga Cabai rawit tak kunjung naik. However, petani masih tetap optimistis menanam cabai. Mereka percaya jika harga cabai akan kembali meroket. Hal tersebut ditengarai oleh siklus tanam cabai yang akan mencapai masa tidak produktif.

Beberapa petani nekat menanam cabai meskipun cuaca saat ini memasuki musim penghujan. Menurut petani, jika harga cabai masih di bawah rata-rata mereka tidak akan mengeluh dan akan tetap mensyukuri hasil panen yang meraka dapat.

Bibit cabai yang mereka beli dari Kecamatan Genteng tergolong mahal. Untuk setiap 1.000 bibit cabai mereka harus merogoh kocek Rp 130.000. ”Harga bibit memang segitu untuk setiap 1.000 bibit pasti harganya di atas Rp 100 thousand,” ujar Buiyah, petani cabai Desa Bengkak.

Meanwhile, petani cabai lain di Desa Alasbuluh, Wongsorejo District, Niah, 55, say, dirinya mulai menanam cabai mulai awal bulan Oktober lalu. Ia juga menyemprot dengan pestisida dan mencabut rumput yang tumbuh di sela-sela tanaman cabai, serta menyiramnya saat sore hari.

Mudah-mudahan saat panen nanti harganya mahal, sebab modal menanamnya juga sudah mahal,” ungkap Niah. Untuk saat ini harga cabai di kalangan petani yang di jual ke pengepul Rp 5000 per kg. Sedangkan pengepul menjual cabai ke pasar dengan kisaran harga muara Rp 7000 up to Rp 8000.(radar)