The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

First day 41 Peserta Absen

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Peserta-ujian-nasional-di-SMK-Negeri-1-Banyuwangi-terlihat-serius-mengerjakan-soal-Bahasa-Indonesia,-yesterday.

Ada yang Mengundurkan Diri karena Menikah

BANYUWANGI – Hari pertama pelaksanaan ujian nasional (nail) di Banyuwangi kemarin berlangsung lancar. Pembagian soal dan sarana penunjang unas tidak ada kendala. Meski lancar, recorded 41 peserta unas absen.

From 41 peserta yang absen, 38 siswa dinyatakan drop out (DO) atau mengundurkan diri dengan berbagai alasan. Dua siswa dinyatakan sakit dan satu orang lagi meninggal dunia. Para siswa yang sakit masih diberi kesempatan mengikuti unas susulan yang diadakan pada tanggal 11, 12, and 13 next April.

So that, mereka tetap fokus mempersiapkan diri tanpa harus mengerjakan unas di rumah sakit. Khusus siswa yang DO dapat mengikuti ujian kejar paket C yang biasanya disediakan seusai rangkaian unas reguler. Head of Banyuwangi Education Office, Sulihtiyono, melalui Kasi SMP dan SMA Sutikno mengatakan, jumlah peserta yang absen tahun ini lebih sedikit daripada tahun sebelumnya.

In the year 2015 tercatat ada 56 siswa yang tidak hadir. Mereka sebagian besar mengundurkan diri. Tahun ini ada 41 siswa yang tidak hadir, 38 diantaranya mengundurkan diri atau DO. Jumlah siswa DO terbanyak berada di tingkat SMK, that is 20 person. Then, di tingkat SMA ada 10 siswa yang mengundurkan diri.

Yang dihadiri 100 persen siswa hanya madrasah aliyah (MA), that is 2.422 siswa sesuai daftar nominasi tetap (DNT). Faktor tertinggi yang membuat siswa mengundurkan diri, menurut Sutikno, adalah mutasi atau perpindahan siswa keluar kota mengikuti orang tua. Alasan kedua, beberapa siswa mengundurkan diri karena menikah.

Dua faktor tersebut sebenarnya sudah diupayakan dinas pendidikan agar ditekan. The method, memberikan pemahaman kepada orang tua agar bisa menahan kepindahan atau rencana pernikahan anaknya. But, upaya tersebut ternyata belum membuahkan hasil maksimal.

“Alasannya masih sama, ada yang keburu-buru menikah. even though, kita sudah upayakan berbicara dengan orang tua. Ada juga yang ikut orang tuanya ke luar kota,” terang Sutikno. Meanwhile, tahun ini jumlah peserta unas mengalami peningkatan daripada sebelumnya.

Semakin banyaknya fasilitas yang disediakan Pemkab Banyuwangi untuk men-support aktivitas pendidikan, menurutnya menjadi faktor penunjang minat belajar siswa. “Ada banyak program beasiswa, termasuk Gempita Perpus,'' he insisted. (radar)