The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

ran aground, True Ark Ship Damaged Coral Reef Cultivation

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
The position of the True Ark Ship that carried 2.750 tons of rice run aground behind the Ketapang Polair headquarters. Tilt ship 11 degrees. The crew continued to suck up the water that had already entered the ship's deck.

Meanwhile, kandasnya kapal Bahtera Sejati tidak hanya berdampak pada terlambatnya pengiriman beras tetapi juga merusak terumbu karang di perairan yang disandari oleh kapal tersebut.

Banyak terumbu karang hasil dari konservasi yang dilakukan oleh pengusaha koral yang dibantu oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Banyuwangi menjadi rusak Terumbu karang yang sengaja dibudidayakan di area tersebut kini rusak hampir 20 persen akibat disandari oleh kapal muatan beras seberat 2.750 the tons.

Sisa terumbu karang yang masih utuh berhasil diambil dan ditampung ke kolam pengembangan di Kapuran, Ketapang Village, Kalipuro District, yesterday afternoon (9-8).

Pemilik usaha koral yang merasa dirugikan atas rusaknya terumbu karang budidaya tersebut sudah melaporkan secara lisan kepada pihak Pelni dan operator kapal. “Saya sudah konfirmasi kepada pihak Pelni secara lisan tapi masih belum ada tanggapan,” ucap Abdul Rozi, 50, pengusaha koral Watudodol.

Sementara itu Rozi hanya bisa menyelamatkan sisa terumbu karang indukan yang berada di bawah kapal kandas tersebut. Padahal untuk bisa tumbuh terumbu karang membutuhkan waktu yang lama sekitar 1 until 2 year.

Akan tetapi dampak dari parkir kapal yang secara tiba-tiba itu merusak sebagian terumbu karang yang sudah dibudidayakan. “Kalau yang rusak tidak bisa dipastikan berapa luasnya tetapi terumbu karang yang ada dibawah kapal itu sudah dipastikan mati,” ucap Rozi.

Besides that, Anak Buah Kapal (abb) yang ada di kapal Bahtera Sejati tersebut juga sempat membuang limbah ke perairan yang dijadikan konservasi terumbu karang. Kandasnya kapal Bahtera Sejati membuat beberapa masalah timbul dan menjadikan pihak BKSDA turun untuk meninjau lokasi.

“Saya sempat melihat ABK membuang limbah ke laut. Limbahnya seperti busa-busa keruh yang ada disungai yang sudah tercemar,” jelas Kepala Resort Wilayah 14 BKSDA Banyuwangi, Vivi Primayati.

Vivi mengatakan, jika terumbu karang yang ada di perairan Dusun Kapuran, Desa Ketapang itu termasuk wilayah pembudidayaan milik pengusaha kami. Banyak terumbu kanang rusak parah akibat kandasnya kapal Bahtera Sejati. Bukan hanya merusak beberapa ABK juga sempat membuang limbah ke perairan.

“Setelah saya teriak ke arah ABK tersebut mereka berhenti membuang limbah dan tidak melakukan aktivitas itu lagi,” tandas Vivi. (radar)

Keywords used :