The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

DHF Cases Increase in Banyuwangi, Mid December Translucent 13 Case

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Incident
DHF Cases Increase in Banyuwangi, Mid December Translucent 13 Case

Ilustrasi DBD. (Pixabay).

INDONESIAN VOICE, BANYUWANGI – Entering the rainy season, cases of Dengue Hemorrhagic Fever (DBD) in Banyuwangi Regency, East Java, mulai mengalami peningkatan.

Pusat Kesehatan Masyarakat (Public health center) di sejumlah kecamatan melaporkan adanya lonjakan jumlah penderita DBD dalam beberapa minggu terakhir.

public health Office (Health Office) Banyuwangi mencatat, pertengahan bulan Desember 2023, there is 13 warga yang terjangkit DBD.

Angka itu lebih tinggi dari bulan sebelumnya. November 2023, there is 10 warga terjangkit penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

Acting Head of the Banyuwangi Health Service, Amir Hidayat menyampaikan, potensi lonjakan kasus DBD diprediksi masih akan terjadi pada Januari – February 2024.

“DBD sepanjang tahun dilaporkan selalu ada kasus, terutama di akhir tahun dan di awal tahun,” ucap Amir kepada wartawan, Monday (18/12/2023).

That matter, he said, disebabkan karena peningkatan curah hujan. Need to know, Banyuwangi telah memasuki musim penghujan sejak awal Desember 2023.

Meteorological Agency, Climatology, and Geophysics (BMKG) menginformasikan, puncaknya musim penghujan di Banyuwangi diprediksi masih akan terjadi pada Januari – February 2024.

“Musim seperti ini berpotensi peningkatan DBD, karena tempat penampungan seperti kaleng dan botol bekas di luaran mudah terisi air. Genangan air ini memudahkan nyamuk aedes aegypti berkembang biak,he explained.

Amir menyampaikan bahwa upaya pencegahan perlu ditingkatkan, terutama membersihkan genangan air dalam rangka memberantas perkembangbiayakan nyamuk.

Besides that, Dinkes Banyuwangi juga mengimbau agar seluruh warga tetap menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat sebagai langkah preventif utama.

“Lakukan langkah 3M, yakni menguras, menutup, dan mengubur barang yang dimungkinkan menjadi sarang nyamuk,” he asked.

For your information, secara keseluruhan kasus DBD di Banyuwangi sepanjang 2023 reach 319 case. Kasus tertinggi terjadi di Januari dan Maret, masing-masing tembus 45 and 46 case. Sementara angka kematian mencapai 4 person.

Dinkes Banyuwangi juga mencatat, kasus DBD tahun 2023 masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kasus DBD di tahun 2022. Sepanjang Januari – December 2022, kasus DBD di Banyuwangi tembus 523 case. Tertinggi di bulan Agustus mencapai 71 case.

» Click more news on Google News INDONESIAN VOICE

herald : Muhammad Nurul Yakin
Editor : Imam Hairon


source