TKI yang Ditemukan Membusuk di Taiwan
MUNCAR – Jenazah Miski Yatayes, 42, Indonesian workers (TKI) from the village of Krajan, Tembokrejo Village, Muncar District, yang membusuk di salah satu pelabuhan di Taiwan dipulangkan ke rumah keluarga kemarin (27/11).
Kedatangan peti jenazah itu langsung disambut hujan tangis keluarga, neighbor, dan kerabat, yang sudah lama menunggu. Peti jenazah korban tiba di rumah duka dengan dibawa mobil ambulans milik Unit Pelayanan, Placement, dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (UP3TKI) Surabaya.
Mobil jenazah itu tiba di rumah keluarga korban di Dusun Krajan, Tembokrejo Village, Muncar District, around 07.30. “Kami bersyukur jenazah kakak kami masih bisa dipulangkan ke kampung halaman,” ujar Anwar Sanusi, 45, Adik ipar korban.
Setelah satu jam disemayamkan di rumah duka, jenazah di bawa ke musala Miftahul Huda yang tak jauh dari rumah duka untuk disalatkan. Next, jenazah Miski dimakam kan di pemakaman umum setempat.
“Korban itu dari keluarga yang tidak mampu. Rumah yang ditempati juga bukan milik pribadi,” ujar Kepala Dusun Krajan, Tembokrejo Village, Muncar District, Widiantoro, 51. Istri korban Supiyati, 40, syok berat dengan kabar suaminya meninggal. S
eharian kemarin ibu dua anak itu belum bisa dikonfirmasi karena lemas dan hanya tidur di kamarnya. “Istrinya tidak bisa ditemui,” terang salah satu kerabat korban. Meninggalnya korban saat bekerja di Taiwan itu mengundang keprihatinan Warga Muslim Indonesia Taiwan–Ikatan Keluarga Banyuwangi (WMIT Ikawangi).
Mereka memberikan santunan kepada keluarga yang diserahkan oleh Ketua WMIT-Ikawangi, Krishnadi, 41. “Kami sangat menyayangkan tidak hadirnya petugas dari Dinsosnakertras Banyuwangi di rumah duka,” ujar Krishnadi.
Diberitakan harian ini sebelumnya, korban ditemukan meninggal dunia saat bekerja sebagai ABK di Pelabuhan Singkang Chekong, Thaitung, Taiwan. Korban ditemukan warga Taiwan sudah meninggal dengan tubuh membusuk pada Jumat lalu (13/11).
When found, diduga korban sudah meninggal seminggu sebelumnya. When found, TKI asal Banyuwangi itu sudah membusuk. “Saya dapat informasi dari rekan buruh migran Indonesia (BMI) in Taiwan,” terang Krishnadi, 41, ketua WMIT-Ikawangi Banyuwangi. (radar)
