The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

TKI Banyuwangi Membusuk di Taiwan

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

MUNCAR – Kabar duka kembali menimpa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Banyuwangi yang bekerja di Taiwan. Miski Yatayes, 42, from the village of Krajan, Tembokrejo Village, Kecamatan Muncar yang bekerja sebagai anak buah kapal (abb) di Pelabuhan Singkang Chekong, Thaitung, Taiwan, dikabarkan telah meninggal.

Miski oleh warga Taiwan ditemukan sudah tewas dengan kondisi mengenaskan pada Jumat (13/11). Hampir semua tubuhnya sudah membusuk. “Saya dapat informasi dari rekan buruh migran Indonesia (BMI) in Taiwan,” ujar Krishnadi, 41, ketua Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Taiwan di Banyuwangi kemarin (15/11).

Dari informasi yang didapat, light him, tubuh korban ditemukan setelah warga yang ada di sekitar pelabuhan mencium bau busuk. Setelah dicari, ternyata korban yang tubuhnya sudah mulai membusuk. “Diduga terpeleset dan jatuh ke laut saat akan mengisi solar ke kapal,He said.

Saat Miski terpeleset dan jatuh ke laut, diduga tidak ada satu pun warga yang mengetahui. Melihat kondisi tubuh korban yang sudah membusuk, diperkirakan kecelakaan itu terjadi sepekan sebelum ditemukan. “Jatuh ke laut tidak ada yang menolong, mungkin seperti itu," he said.

Kabar duka TKI yang meninggal di Taiwan, ternyata sudah didengar oleh keluarganya di Dusun Krajan, Tembokrejo Village, Muncar District. “Pada Jumat (13/11), saya dapat telepon dari agen di Taiwan yang mengabarkan kalau Miski meninggal,” cetus Anwar Sanusi, kakak ipar Miski.

Dari keterangan agen di Taiwan itu, light him, saat korban itu meninggal kapal tempat Miski bekerja sudah sandar di pelabuhan. “Kabarnya terjatuh saat mengisi solar, tapi tidak ada yang tahu,” terang Kusmiati, 40, adik kandung Miski.

Dengan kabar meninggalnya korban ini, keluarga berharap pemerintah bisa membantu pemulangan jenazah almarhum. So that, bisa dikebumikan di kampung halamannya. “Keinginan keluarga jenazah bisa dibawa pulang,"hope".

Menurut Kusmiati, kakaknya yang sudah bekerja di Taiwan sejak 2012 lalu itu meninggal di Taiwan dengan meninggalkan seorang istri, Supiyati, dan dua anak, yakni Galang, 16, dan Senja Kinanti, 9. “Istrinya masih syok, belum bisa diajak bicara,” kata Kusmiati. (radar)