GENTENG-Delta Maron yang berada di lahan milik Dinas Pengairan, di Dusun Maron, Kulon Tile Village, Tile District, kini semakin banyak diminati warga, terutama kalangan pelajar. Tempat itu selama ini menjadi tempat cangkruan para pelajar.
Dengan dibuka kafe, tidak sedikit dari para pelajar yang bolos sekolah dan bermain di tempat itu. “Itu lahan milik pemerintah, tapi tidak bisa digunakan untuk kemanfaatan,” cetus Rudi Latif, 43, salah satu tokoh pemuda Desa Genteng Kulon.
Kota Genteng sebagai kota pelajar, light him, saat ini membutuhkan taman belajar yang representatif. Delta Maron itu, dianggap lokasi yang pas. “Lokasinya berada di bendungan dan jembatan Maron peninggalan Belanda, tentu pas sekali,” ungkap ketua BPD Desa Genteng Kulon.
Selain Delta Maron berada di antara tempat peninggalan Belanda, Rudi menyebut lokasi itu juga berdekatan dengan sejumlah sekolah, baik itu tingkat SD, SMP, atau pun SMA. “Banyak sekolah besar di sekitarnya, ada MAN Genteng, Public High School 1 Rooftile, SMK Muhamadiyah, dan sekolah lainnya," he explained.
Meanwhile, Camat Genteng M Nurowi menyambut baik gagasan warga untuk membuat Delta Maron menjadi taman belajar. “Selama bermanfaat dan berguna bagi kepentingan masyarakat, kami mendukung
Silahkan usulan itu diajukan dan kami akan mendukung penuh,He said.
Camat menyampaikan jika ada yang mau mengelola Delta Maron menjadi taman baca atau sanggar kesenian, itu akan lebih baik. “Saya rasa memang lebih baik untuk untuk latihan kesenian atau perpustakaan," he said.
Koordinator Eksploitasi (Match) Pengairan Genteng, Siswo, saat dikonfirmasi mengaku tidak memiliki wewenang terhadap areal Delta Maron. Because, pihaknya hanya berwenang berhadap distribusi air irigasi. “Itu yang bertanggung jawab pengairan Bondowoso, But, kalau kita cuma airnya saja," he said.(radar)
