The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Produk Makanan IKM Harus Aman

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Disprindagtam Fasilitasi Uji Laboratorium

KALIPURO – Dinas Perindustrian, trade, and Industry (Disprindagtam), Banyuwangi, yesterday afternoon (27/6) menggelar sosialisasi uji laboratorium produk pangan bagi pelaku industri kecil dan menengah (SMEs). There are approx 50 pelaku IKM makanan dan minuman dalam acara yang berlangsung di rumah makan mahkota Plengkung itu.

Dalam acara tersebut, Disperindagtam menghadirkan nara sumber Kurnia Rahmayati Rifa’i dari Balai Resit dan Standarisasi (BRS) Kementerian Perindustrian Wi-layah Jatim. Kurnia menyampai-kan materi soal pemberlakuan standar nasional Indonesia (SNI) wajib dan sukarela. Selain Kurnia, Kadis Prindagtam Hary Cahyo Purnomo juga menjadi pemateri dalam acara tersebut.

Materi yang disampaikan Hary adalah peningkatan penerapan standar produk pangan melalui uji laboratorium. Hary menjelaskan, acara itu dilaksanakan dalam rangka perluasan penerapan standar produk industri manufaktur. “Kita bermaksud untuk memfasilitasi uji laboratorium produk pangan bagi IKM,” ujar Kadis Disprindagtam, Hary Cahyo Purnomo.

Forward, lanjut Hary, pihaknya akan mendorong pelaku IKM kelompok produk pangan agar produknya dilengkapi sertifikat halal guna meningkatkan daya saing. Setelah kegiatan sosialisasi, Disprindagtam menargetkan 50 pelaku IKM menjalani uji laboratorium bagi IKM. In that activity, Kurnia mengupas banyak standar penggunaan bahan-bahan campuran dalam produk makanan IKM.

Dia meminta para pelaku IKM untuk benar-benar memperhatikan faktor kesehatan dalam proses produksinya. "So far, produk ma-kanan produksi IKM sering tercemar bakteri equli,” tegas Kurnia. Bakteri itu dapat menyebabkan kosumen produk itu diare dan mual. Therefore, dalam proses produksi makanan, IKM harus benar-benar memperhatikan faktor kesehatan makanan. “Uji laboratorium mudah dan tidak sulit,” he said. (radar)