BANYUWANGI – Guna meningkatkan kapasitasnya, ratusan kepala desa (village head) di Banyuwangi mengikuti training Emotional Spiritual Quotient (ESQ).
Reported from banyuwangikab.go.id, pelatihan yang diikuti 189 kades se-Banyuwangi ini dilaksanakan selama dua hari, from 19-20 December 2019.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa pelatihan ini digelar untuk membekali para kades dalam melaksanakan tugasnya. Lewat pelatihan ini, kades dikuatkan mental dan spiritulnya. Mereka diajak untuk berkontemplasi, introspeksi diri, memahami tugas dan kewajibannya sebagai pemimpin.
“I hope, melalui pelatihan ini para kades memiliki mental yang hebat. Nilai-nilai positif yang ada dalam diri mereka bisa dimunculkan sehingga dalam mengemban tugasnya akan amanah,” said Regent Anas.
“Pemkab sengaja menggelar pelatihan ini untuk kades guna meng-up grade kapasitas para kades lewat pengembangan mental dan spiritual. Karena ini termasuk pelatihan yang disarankan,” he said.
Pemerintah daerah ingin para kades memiliki mental yang sama dengan mental yang dimiliki para profesional. Para kades memiliki disiplin tinggi, jujur dan percaya diri.
“Yang diharapkan, usai mengikuti pelatihan ini semua kepala desa menjadi pribadi yang hebat agar bisa melahirkan kebijakan yang hebat pula,” added Regent Anas.
ESQ ini menuntun peserta untuk membangkitkan 7 nilai dasar yang ada di dalam diri manusia, yaitu jujur, tanggung jawab, visions, disiplin, cooperation, adil dan peduli.
Meanwhile, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Banyuwangi, Kusiyadi mengatakan kegiatan ini diikuti 189 village head.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan memperkuat karakter kades, sehingga tercipta pemimpin desa yang ideal,” kata Kusyadi.
“Juga sebagai sarana bagi kades untuk meningkatkan rasa syukur, sehingga lebih bersemangat dan lebih ikhlas dalam menjalankan tugas mereka,” he added.
Kusyadi menambahkan, ada sejumlah target kinerja yang harus dikejar para kades. Mulai dari pengelolaan sampah, rantang kasih, optimalisasi smart kampung, serta pemberdayaan masyarakat.
“Pemkab juga meminta setiap desa untuk kembali menghidupkan aktivitas olahraga dan kesenian lokal di setiap kampung,” he concluded.
