The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Sampah Menumpuk di Jalanan

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
KOTOR: Tumpukan sampah menuju rumah mantan Ketua DPRD Banyuwangi Achmad Wahyudi, yesterday.

KALIBARU – Residents of Dusun Krajan, Kalibaru Wetan Village, Kecamatan Kalbaru gerah. Hampir setiap hari tumpukan sampah selalu saja mengusik ketenangan warga. As seen yesterday. Sejumlah jalan di kampung tersebut terlihat tumpukan sampah. Bahkan jalan menuju rumah mantan Ketua DPRD Banyuwangi Achmad Wahyudi juga banyak tumpukan sampah.

Begitu juga jalan menuju rumah Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kalibaru, H. Hasan. Tumpukan sampah terlihat jelas di jalur tersebut. “Itu kan jalan menuju rumah para tokoh Kalibaru, kok banyak sampah berarti kan nggak menghormati beliau-beliau,” kata Ivan, salah satu tokoh pemuda Kalibaru.

Ivan mengatakan, banyaknya tumpukan sampah di jalan-jalan kampung tersebut, karena sampai saat ini belum ada tempat pembuangan sampah akhir di Kecamatan Kalibaru. as a result, banyak masyarakat yang membuang sampahnya di sembarang tempat termasuk di tepi jalan. “Bahkan banyak yang membuang sampah ke sungai, sehingga ketika hujan dan banjir, sampahnya naik ke daratan,"he said.

This matter, lanjut Ivan, tentu saja menimbulkan persoalan tersendiri di masyarakat. Selain masalah mengundang banyak penyakit, juga rawan terjadi konfl ik sosial. Sebab antar masyarakat bisa saling menyalahkan terhadap banyaknya sampah yang menumpuk tersebut. “Kalau dibiarkan, rawan terjadi konfl ik sosial,"he said.

Actually, lanjut Ivan, persoalan sampah tersebut pernah disampaikan oleh para tokoh pemuda setempat kepada pihak terkait, seperti pemerintah Desa Kalibaru Wetan, dan Kecamatan Kalibaru. Mereka meminta agar pemerintah setempat mengambil langkah untuk mengatasi persoalan tersebut. “Namun sampai sekarang belum ada langkah apapun,"he said.

Ivan berharap, pihak terkait segera turun tangan untuk mengatasi banyaknya sampah yang menumpuk tersebut. “Jangan sampai menunggu ada persoalan yang lebih besar baru dicarikan jalan keluarnya," he concluded. (radar)