The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

After 71 Year, Just Enjoying the Anas Regent Era Bridge

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

SILIRAGUNG – Kesulitan akses transportasi yang dirasakan warga Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung dan Desa Karangmulyo, Tegalsari District, around 71 tahun akhirnya terpecahkan setelah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mengucurkan anggaran untuk pembangunan jembatan.

Untuk membangun jembatan penghubung Kecamatan Tegalsari dengan Siliragung itu, APBD mengucurkan dana sebesar Rp 3, 41 billion. Anggaran itu dikucurkan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, Pemkab Banyuwangi mengucurkan anggaran Rp 3,141 miliar dan tahap kedua senilai Rp 277 million more.

Total anggaran APBD yang dikucurkan untuk pembangunan jembatan sepanjang 40 meter itu mencapai Rp 3,4 billion more. Jembatan dengan lebar 6,70 that meter, Friday (16/10) lalu diresmikan penggunaannya oleh Bupati Abdullah Azwar Anas.

Ikut mendampingi peresmian jembatan itu Kepala Dinas PU BMTRCK, Ir. Mujiono, Pengasuh Pesantren Darussalam, Blokagung, KH. Ahmad Hisyam Syafaat, jajaran Forpimka Tegalsari dan Siliragung, para tokoh masyarakat, kepala desa dan ribuan warga dari dua kecamatan tersebut.

On that occasion, Bupati Anas menegaskan, dirinya sengaja meresmikan jembatan tersebut sekitar setahun setelah dibangun. Hal ini dilakukan karena pihaknya ingin melihat kekuatan bangunan jembatan itu. “Kalau sudah setahun nggak retak dan nggak ada masalah, berarti jembatan ini layak untuk diresmikan,” tutur Anas disambut aplaus para hadirin.

Bupati Anas menyampaikan, pembangunan jembatan tersebut merupakan bentuk jawaban atas aspirasi yang disampaikan masyarakat Banyuwangi Selatan, khususnya dari Kecamatan Tegalsari dan Siliragung. Sebab selama 71 tahun lebih warga kesulitan akses baik dari Tegalsari menuju Siliragung atau sebaliknya.

“Banyak yang menyampaikan ke kami, dan Alhamdulillah akhirnya bisa kita realisasikan,Said Anas. Kepala Dinas PU BMTRCK., Ir. Mujiono, explain, sebelumnya jembatan penghubung dua kecamatan tersebut hanya berupa jembatan gantung yang terbuat dari kayu dan bambu “Itu pun akhirnya putus karena terkena banjir," he said.

During 71 long years, Mujiono said, masyarakat Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung yang hendak ke Desa Karangmulyo, Tegalsari District, or otherwise, harus memutar melalui Dusun Sumberurip, Barurejo Village, kemudian memutar lagi melalui Dusun Blokagung, Karangdoro Village, Tegalsari District, dengan jarak tempuh sekitar empat kilometer.

Setelah dibangun jembatan kelas satu dan jenis struktur jembatan girder tersebut, bisa memperpendek jarak tempuh sekaligus bisa untuk pengembangan wilayah dalam rangka mengurangi disparitas wilayah. “Sekaligus bisa meningkatkan akses perekonomian masyarakat,"he said.

KH. Hisyam Syafaat mengatakan, selaku masyarakat sekitar, pihaknya beberapa kali mengusulkan pada Pemkab Banyuwangi, agar dibangun jembatan penghubung di lokasi tersebut.

Even, kata Hisyam, usul pembangunan jembatan penghubung Kecamatan Tegalsari-Siliragung itu sudah dilakukan sejak orde baru namun belum mendapat tanggapan. “Alhamdulillah baru era Bupati Anas usul pembangunan jembatan ini direalisasikan,” ujar Hisyam. (radar)